Pertamina Proyeksikan Subsidi LPG Tembus Rp 40 T di 2021

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 February 2021 20:34
gas LPG
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan subsidi liquefied petroleum gas (LPG) untuk tabung 3 kg pada 2021 tidak berubah dari 2020, yakni berada di kisaran Rp 40 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading Pertamina, Mas'ud Khamid.

Dia mengatakan tren besaran subsidi LPG 3 kg dalam empat tahun terakhir terus menurun. Pada 2018 subsidi LPG sebesar Rp 54,87 triliun, lalu pada 2019 sebesar Rp 41,56 triliun, dan 2020 sebesar Rp 40,25 triliun.

"Subsidi dalam empat tahun terakhir trennya menurun, subsidi 2019 Rp 41,5 triliun, 2020 Rp 40 triliun, dan 2021 sekitar Rp 40 triliun, terkait dengan CP Aramco," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Selasa (09/02/2021).

Namun demikian, kondisi berbeda dari sisi volume. Dia mengatakan, penyaluran LPG 3 kg terus mengalami peningkatan, karena terkait dengan peningkatan jumlah penduduk dan kelanjutan pelaksanaan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke LPG, baik untuk rumah tangga, petani, dan nelayan.

Pengguna LPG pun menurutnya semakin bervariasi, setidaknya ada lima kategori, antara lain rumah tangga 74,4%, UMKM sebesar 16,8%, petani kecil 8,1%, nelayan kecil 0,5%, dan peternak 0,2%.

Menurutnya, rata-rata pengguna LPG 3 kg tumbuh antara 4,5%-5% per tahun. Sementara pada 2021 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5%.

Volume LPG subsidi yang disalurkan pun terus meningkat dari 2019 sebesar 6,84 juta metrik ton (MT), lalu naik menjadi 7,14 juta MT pada 2020. Tahun ini penyaluran LPG subsidi juga diproyeksikan akan kembali naik menjadi 7,5 juta MT.

"Dari 7,14 juta MT pada 2020 jadi 7,5 juta MT pada 2021, hal ini sesuai dengan hasil rapat dengan pemerintah," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Per 1 Januari 2024 Cuma yang Terdata Berhak Beli LPG 3 Kg!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular