
Naik Lagi, Impor LPG 2021 Diperkirakan Capai 7,2 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor liquefied petroleum gas (LPG) masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung rampung. PT Pertamina (Persero) memproyeksikan impor LPG pada 2021 mencapai sebesar 7,2 juta metrik ton (MT), naik sekitar 16% dari 6,2 juta MT pada 2020.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Selasa (09/02/2021).
Nicke mengatakan, permintaan LPG nasional naik di tengah pandemi Covid-19 yang melanda. Proyeksi impor LPG 7,2 juta MT menurutnya sejalan dengan rencana peningkatan produksi LPG di dalam negeri.
"Seiring rencana peningkatan produksi LPG dalam negeri (dari kilang dan hulu), volume impor LPG tahun 2021 diestimasi pada level 7,2 juta MT," paparnya dalam RDP di Komisi VII, Selasa (09/02/2021).
Lebih lanjut Nicke mengatakan harga pengadaan impor LPG mengikuti pergerakan harga di Timur Tengah yakni CP Aramco dan tren freight cost. Dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2021, perkiraan harga impor LPG berada di level US$ 411 per MT. Pada Januari CP Aramco telah mencapai US$ 540 per MT.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Berencana Setop Impor BBM dan LPG di 2030