
Danareksa: Investasi Super Loyo, PDB 2020 Minus 2,94%

Jakarta, CNBC Indonesia - Danareksa Research Institute memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini masih mencatatkan minus 2,94%.
Hal tersebut terungkap dalam riset terbaru Danareksa Research Institute yang berjudul 'GDP Outlook 4th Quarter of 2020 : Sluggish Recovery', seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (3/2/2021).
"Danareksa Research Institute memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB pada triwulan IV tahun 2020 mencapai 0,70% qoq atau -2,94% yoy. Secara tahunan, PDB diperkirakan mengalami kontraksi -2,33% pada tahun 2020," tulis laporan tersebut.
Danareksa mengungkapkan, lemahnya pemulihan ekonomi mencerminkan lesunya konsumsi rumah tangga di tengah realisasi program perlindungan sosial yang relatif tinggi.
"Selain itu, investasi, ekspor dan impor menunjukkan pertumbuhan terbatas pada kuartal terakhir 2020,"
Danareksa juga mencatat sektor investasi melambat yang terlihat dari kontraksi pertumbuhan kredit investasi serta melambatnya Foreign Direct Investment (FD) dan pembangunan infrastruktur.
"Aktivitas investasi lesu akibat berlakunya PSBB dan melemahnya optimisme investor di tengah maraknya kasus positif Covid-19 di Indonesia,"
"Penjualan semen hanya tumbuh 4,23% qoq, jauh lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 37,84% qoq. Selain itu, pertumbuhan kredit investasi mengalami kontraksi -2,02% qtq karena lemahnya permintaan kredit baru," jelasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Memang Tumbuh 7,07%, Tapi Jangan Senang Dulu!
