Ganjar Klaim Vaksinasi Covid di Jateng Capai 71% dari Target

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
02 February 2021 19:20
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (CNBC Indonesia TV)
Foto: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksinasi petugas kesehatan di Jawa Tengah sudah melampaui 71% dari sekitar 171 ribu orang yang menjadi sasaran pertama dalam imunisasi Covid-19. 

"Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan 171.105. Kondisi sampai 31 Januari 71%. 1 Februari vaksinasi satu 71,21%, vaksinasi dua 2,14%," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam Dialog Perkembangan Terkini Vaksinasi Covid-19, Selasa (2/2/2021).

Ganjar menjelaskan beberapa masalah saat pelaksanaan vaksinasi. Pertama adalah akses registrasi, dia bercerita jika Kementerian Kesehatan memperbolehkan untuk memberikan data menggunakan Excel yang disesuaikan database.

Selain itu juga Ganjar mengejar supaya proses vaksinasi dilakukan dengan cepat. Dia mencontohkan self assesment 16 pertanyaan bisa diisi lebih awal jadi saat datang tinggal melakukan tensi darah saja.

Dia pun juga mengingatkan untuk dapat menjaga kualitas vaksin. Sebab jumlah vaksin masih sangat terbatas jangan sampai rusak.

Ganjar juga menceritakan jika sebagian besar masyarakat Jawa Tengah semangat mengenai vaksin. Banyak pihak yang memberondongnya dengan pertanyaan kapan gilirannya untuk divaksin.

Vaksinasi Massal
Semarang jadi salah satu wilayah yang akan menyelenggarakan vaksinasi massal di Indonesia. Ganjar menjelaskan jika sudah membuat time table mengenai penyelenggarannya.

"Kita siapkan penyiapan pos vaksinasi, peralatan yang dibutuhkan menyiapkan cold chainnya. Insya Allah sudah disiapkan," ungkapnya.

Juru Bicara Program Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan jika pihak Kementerian Kesehatan juga melakukan sejumlah persiapan untuk vaksinasi massal. Salah satu melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk pelaksanaan vaksinasi termasuk pergerakan orang saat melakukan suntikan.

Selain itu juga menyiapkan logistik dengan sasaran vaksinasi yang kemungkinan akan bertambah. Adapula juga memastikan ketersediaan sumber daya manusianya.

"Melihat beberapa skenario misalnya kelipatan 1000 minimal kita memerlukan vaksinator kurang lebih dari 25 orang. Artinya pelaksanaan satu kali batch berapa orang yang harus dibuat meja registrasi itu lima atau enam, meja screening sampai 15-20, dan vaksinator 25-30 orang seperti itu," kata Siti Nadia.

Terakhir adalah memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan, saat waktu observasi dijalankan. Sistem kegawatdaruratan juga disiapkan.

"Terakhir saat observasi, kita pastikan nanti di tempat observasi penerapan protokol kesehatan tetap dijalankan. Penyiapan kegawatdaruratan, kemungkinan ada kejadian efek samping akibat vaksinasi sudah diantisipasi," jelasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular