
Pengusaha Tak Sabar Vaksinasi Mandiri, Tapi Pemerintah Lelet!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usaha sudah mulai bersiap untuk melakukan vaksinasi mandiri. Namun, prosesnya hingga kini masih lamban meski sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah. Saat ini vaksinasi memang masih difokuskan pada tenaga kesehatan dan tenaga layanan publik.
Kalangan dunia usaha mendesak pemerintah harus memberikan izin, namun juga mesti bisa mempermudah akses untuk mendapatkan vaksin bagi dunia usaha yang akan melaksanakan vaksinasi mandiri.
"Perusahaan itu harus dibantu pemerintah secara importasi izin edar, karena nggak semata-mata saya punya anggaran, saya mau ke karyawan, saya beli dong, tapi jangan dipersulit izin edar," kata Wakil Komite Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kadin Indonesia Achmad Widjaja kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/2/21).
Ketika izin edar sudah dipermudah, maka proses distribusinya juga bakal lebih mudah. Alhasil, usaha untuk menghentikan kasus Covid-19 juga bisa membuahkan hasil karena vaksinasi lebih cepat.
"Kemudian mengenai importasi barang ada, tapi kita nggak bisa masukkan itu, (karena) terjadi mekanisme-mekanisme, ini yang harus disederhanakan pemerintah untuk mendukung memutus mata rantai Covid-19," katanya.
Keseriusan pelaku usaha untuk memberikan akses vaksinasi mandiri juga makin terlihat kala Kadin mulai melakukan pendataan pelaku usaha yang berminat mendaftarkan karyawannya.
Saat ini, Kadin sedang mendata perusahaan mana saja yang akan melakukan vaksinasi mandiri. Ketika pelaku usaha sudah giat, pemerintah juga sebaiknya memfasilitasi dengan adanya diskon harga.
"Mungkin harus dikasih harga khusus kemudian diikuti tata cara sesungguhnya bagaimana secara prosedur menyuntik dengan baik, itu yang belum ada SOP-nya," sebutnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian (Kemenkes) telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 539.532 tenaga kesehatan hingga Senin (1/2/2021) untuk vaksinasi pertama. Sementara untuk vaksinasi kedua baru dilakukan kepada 35.406 tenaga medis, dan masih jauh dari target.
Sejak dimulai vaksinasi pertama pada Rabu (13/1/2021), perjalanan vaksinasi berjalan lambat. Hingga Kamis (28/1/2021) jumlah penerima vaksin baru 368.318 orang. Artinya dalam empat hari bertambah 171.214 orang yang divaksin atau hanya 42.804 orang per hari. Padahal targetnya 900.000 vaksinasi dalam satu hari.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5.300 Perusahaan Antre Ikut Vaksinasi Mandiri, Dimulai Maret!