Program Rumah Susun Pemerintah Meleset Jauh dari Target!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
01 February 2021 15:57
Rusun Rorotan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Rusun Rorotan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi pembangunan rumah susun untuk perumahan rakyat pada 2020 masih rendah. Pandemi covid-19 dan refocusing anggaran menjadi penyebabnya.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menjelaskan capaian kegiatan pada 2020, realisasi pembangunan rumah susun hanya 823 unit atau 70,28% dari target 1.171 unit. Rendahnya capaian ini karena ada refocusing atau penghematan anggaran di tahun lalu.

"Capaian rendah karena ada refocusing pada tahun lalu. Karena sebagian di MYC kan di tahun 2021 tapi tidak hilang, SYC uang nya dipotong jadi MYC, jadi programnya tetap jalan," katanya, Senin (1/2/2021).

Di Tahun ini target pembangunan rumah susun yang masuk program prioritas mencapai 9.799 unit dengan rincian 5.158 unit baru dan multi years contract (MYC) 4.641. untuk rusunawa masyarakat berpenghasilan rendah, rusunawa Lembaga Pendidikan, rusunawa perguruan tinggi, ASN, TNI Polri.

Sementara, pagu anggaran untuk Ditjen Perumahan sebesar Rp 8,09 triliun, sama seperti tahun 2020 yang sudah dipotong karena refocusing.

Selain itu capaian pembangunan rumah swadaya 2020 sebanyak 233.298 unit atau 101,19% dari target, rumah khusus 100% atau 945 unit, prasarana dan sarana utilitas (Jalan tapak, sanitasi, dan air bersih) 135% atau 11.514 unit.

Di Tahun ini untuk rumah swadaya ditarget 114.000 untuk peningkatan kualitas dan 900 unit untuk program Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN).

"Untuk rumah swadaya MBR non fix income dukungan pariwisata tahun ini juga kita mau bangun di 5 lokasi baru di Bangka Belitung, Bromo, Morotai, Raja Ampat, Wakatobi," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah Orang Asing Boleh Punya Rumah Tapak di RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular