RS Teriak! Minta Pemerintah Segera Bayar Tunggakan Rp 1 T

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
28 January 2021 15:46
RS Pertamina Jaya jadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: RS Pertamina Simprug jadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan rumah sakit yang tergabung dalam Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berharap pemerintah bisa segera membayarkan tunggakan klaim biaya rumah sakit pasien Covid-19 dalam waktu dekat.

"Kami menunggu sesuai keluarnya anggaran. Semoga dalam waktu dekat bisa dikeluarkan, karena Januari dan Februari ini kondisinya sulit buat RS," kata Sekjen PERSI, Lia Gardenia Partakusuma kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Menurutnya, RS yang ingin mengajukan klaim harus sesuai dengan protokol yang ada. Apabila ada obat-obatan di luar protokol yang ada, maka sulit bagi rumah sakit untuk memenuhinya, terlebih jika obat-obatan tersebut mahal.

"Kita berharap akan ada protokol terbaru yang bisa memasukkan terapi baru yang bisa membantu menurunkan kematian. Bukan RS meminta pasien bayar sendiri. Semua prosedur mengikuti ketentuan berlaku," katanya.

"Pasien di awal kita ingatkan, agar mengikuti protokol pemerintah. Jangan menggunakan pribadi atau asuransi lain. Walau BPJS, BPJS akan drop dulu. Sehingga benar-benar menggunakan biaya pemerintah dengan catatan ikuti pedoman RS," jelasnya.

Lia mengatakan, jumlah kasus saat ini terus bertambah. Dia meyakini, berapapun tempat tidur yang akan ditambah rumah sakit tidak akan berpengaruh secara signifikan jika tidak ada penurunan kasus aktif. RS, kata dia, akan tetap kewalahan.

Berdasarkan pada yang diperoleh PERSI, ruang ICU di sejumlah rumah sakit rata-rata sudah di atas 80% dan untuk kamar keseluruhan 60-85%. Artinya ada beberapa ruang ICU yang sudah 100% penuh, dan tidak ada kesempatan pasien kritis masuk ke RS tersebut.

"Masyarakat lebih baik menggunakan fasilitas yang ada. Kalau masyarakat sendiri mencarikan [kamar] kadangkala tidak sesuai kamar yang dibutuhkan. Masyarakat diimbau menghubungi RS, dinkes, atau puskesmas," pungkasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kok Pemerintah Belum Bayar Tunggakan RS Swasta? Nih Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular