Kementerian BUMN Fokus Restrukturisasi Garuda & Waskita Cs

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 January 2021 19:35
Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Foto: Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melakukan roadmap atau peta jalan untuk memulihkan kembali aktivitas ekonomi di ruang lingkup BUMN, termasuk program restrukturisasi keuangan seperti Garuda, Waskita, Perumnas dan lainnya.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan ada tiga fase yang telah disusun oleh BUMN. Fase pertama yakni fase survival, fase restart, dan fase recovery.

Pada fase survival, hal yang dilakukan BUMN adalah dengan memperkuat penanganan Covid-19 pada sektor kesehatan, salah satunya dengan melakukan holdingisasi Rumah Sakit BUMN.

"Kita total menyiapkan 260 bed khusus Covid-19 dan 265 bed khusus ICU, menyiapkan 19 lab uji swab yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bersama pemerintah juga memanfaatkan peralihan wisma atlet sebagai RS darurat Covid-19," jelas pria yang biasa disapa Tiko ini dalam MGN Summit 2021, Rabu (27/1/2021).

Pada sektor keuangan, BUMN juga bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan restrukturisasi pinjaman-pinjaman pra pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, penyaluran subsidi bunga kepada peminjam kredit usaha rakyat (KUR), dan sebagainya.

"Ini semua fase survival di sektor UMKM khusus kita bisa membantu pengusaha mulai menata cashflow-nya dan usahanya," kata Tiko melanjutkan.

Kemudian pada fase Restart, kata Tiko BUMN berperan aktif dalam proses pengadaan dan eksplorasi membeli vaksin untuk dalam negeri. PT Biofarma menjadi ujung tombak untuk melakukan ini bersama Kementerian Kesehatan.

Selain dari kacamata kesehatan keuangan, BUMN juga fokus untuk melakukan penyehatan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki arus kas bersamalah dan berupaya untuk mendorongnya bisa pulih.

"Kita tahu seperti Garuda, Waskita, Perumnas yang berdampak. Kita optimal untuk menyelesaikan restrukturisasi dari perbankan dan debitur sehingga diharapkan fase restart bisa berdampak signifikan," tuturnya.

"Secara keuangan memang menantang, namun layanan publik dan penerapan protokol kesehatan mulai dari pelabuhan, airport, stasiun berjalan lebih baik. Dan akan terus mendukung aktivitas masyarakat lebih baik di 2021," kata Tiko melanjutkan.

Pada fase recovery, BUMN berfokus kepada 12 cluster mulai dari perbankan, asuransi, energi, kesehatan, infrastruktur, logistik, dan sebagainya untuk bisa menghadirkan inovasi-inovasi bisnis untuk memperkuat kondisi keuangan di BUMN.

Salah satu inovasi yang akan dilakukan misalnya untuk meluncurkan pada 1 Februari 2021 mendatang merger tiga bank syariah. Mulai dari BRI Syariah, Mandiri Syariah,dan BNI Syariah.

"Nanti 1 Februari akan di-launch jadi entitas baru untuk Indonesia dan diharapkan akan masuk dalam ranking 7 sampai 8 nasional. Dan dalam 5 tahun ke depan, diharapkan akan menjadi salah satu pemain top ten (10) global," jelas Tiko.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular