IMF Beri Ramalan Baik Ekonomi Dunia, Tapi Tidak untuk RI

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 January 2021 12:50
Ilustrasi Resesi Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Resesi Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ekonomi Indonesia diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 2% di tahun 2020. Bank Dunia memperkirakan PDB RI untuk tahun 2021 bakal tumbuh 4,4%. Angka tersebut direvisi turun sebesar 0,2 poin persentase dari ramalan sebelumnya.

Tidak hanya Bank Dunia, IMF pun merevisi turun prospek pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 4,8% untuk 2021. Lebih rendah 1,3 poin persentase dibanding perkiraan pada Oktober tahun lalu.

Sementara itu riset Office of Chief Economist (OCE) Mandiri memperkirakan pertumbuhan output nasional bakal berada di 4,43% tahun ini dengan pemulihan yang bersifat gradual yang membentuk pola nike swoosh.

Kasus Covid-19 di RI terus merebak dan kini total infeksi kumulatifnya sudah tembus angka 1 juta orang. Pembatasan aktivitas sosial juga masih diperketat melalui PPKM di wilayah Jawa dan Bali. 

Tentu saja adanya pembatasan ini menjadi salah satu penahan momentum pemulihan di kuartal pertama tahun 2021. Namun jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun lalu pertumbuhan di kuartal keempat masih tetap membaik meski moderat.

Perbaikan pertumbuhan ini dipicu oleh beberapa hal menurut riset OCE Mandiri, pertama adalah kebijakan stimulus fiskal yang bersifat front loading terutama untuk vaksinasi dan bantuan sosial. Kedua adalah ekspor yang naik di tengah peningkatan permintaan eksternal dan kenaikan harga komoditas.

Lebih lanjut OCE Mandiri menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi RI akan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun 2021 karena adanya fenomena low based effect. Maklum pada kuartal kedua tahun 2020, PDB RI menyusut lebih dari 5% ketika awal-awal PSBB diterapkan.

Kemudian pertumbuhan ekonomi akan mulai mengalami fase normalisasi pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2021. Secara umum pertumbuhan ekonomi akan lebih baik di paruh kedua tahun ini seiring dengan peningkatan konsumsi dan investasi yang didorong oleh optimisme vaksinasi dan transmisi kebijakan moneter yang longgar.

Kendati diprediksi bakal tumbuh positif tahun ini, laju pertumbuhannya tetap masih di bawah rata-rata lima tahun sejak 2014-2019 yang berada di angka 5% per tahun. Ini menunjukkan dampak pandemi yang begitu besar bagi perekonomian dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular