Prahara Barcelona: Prestasi Menciut, Keuangan Bangkrut!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 January 2021 11:58
lionel messi
Lionel Messi (REUTERS/Albert Gea)

Itu di lapangan. Di luar lapangan, Barcelona juga dalam bahaya karena rival abadi Real Madrid ini terancam bangkrut.

Mengutip laporan Daily Mail, Barcelona tengah berjuang untuk restrukturisasi utang senilai GBP 178 juta (setara Rp 3,43 triliun berdasarkan kurs tengah transaksi BI 26 Januari 2021) kepada Goldman Sachs, Allianz, Barings, Amundi, dan Prudential. Total utang Barcelona meroket dari GBP 193 juta (Rp 3,72 triliun) menjadi GBP 343 juta (Rp 6,61 triliun) dalam tempo Juni 2019 ke Juni 2020.

Pada akhir musim 2018/2019, laporan keuangan Barcelona mengungkapkan keuntungan sebesar EUR 5 juta (Rp 85,68 miliar). Per Juni 2020, Barcelona berbalik rugi EUR 97,34 miliar (Rp 1,67 triliun).

fcbSumber: FC Barcelona

Di sisi pendapatan, Barcelona meraup EUR 855,43 juta (Rp 14,66 triliun). Proyeksi pendapatan adalah EUR 1,06 miliar (Rp 18,15 triliun), tetapi terpangkas gara-gara pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), ada koreksi 19,23%. Virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu menjelma menjadi pandemi global dan Spanyol adalah salah satu negara yang terpukul parah.

Untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, pertandingan sepakbola digelar di stadion tertutup tanpa penonton. Ini membuat pendapatan Barcelona dari Stadion Camp Nou turun drastis, harusnya EUR 229,93 juta (Rp 3,94 triliun) menjadi EUR 162,46 juta (Rp 2,78 triliun). Anjlok 29,34%.

Di sisi lain, pengeluaran Barcelona juga turun karena efisiensi tetapi tidak sedalam pemasukan. Pengeluaran Barcelona per Juni 2020 adalah EUR 955,22 juta (Rp 16,37 trilun), lebih rendah 7,19% dibandingkan proyeksi awal yaitu EUR 1,03 miliar (Rp 17,64 triliun).

Pengeluaran paling besar adalah gaji dan bonus personel pemain dan staf kepelatihan. Per Juni 2020, pengeluaran pos ini mecapai EUR 636,39 juta (Rp 10,9 triliun) atau 66,63% dari total pengeluaran.

Demi mengurangi beban, Barcelona melakukan 'cuci gudang' dengan melepas pemain-pemain ke klub lain. Suarez sudah disebut, ada pula Ivan Rakitic yang 'mudik' ke Sevilla atau Arthur Melo yang pindah ke klub raksasa Italia, Juventus.

Belum cukup, Barcelona juga memangkas gaji pemain. Pada akhir Maret 2020, gaji pemain Barcelona dipotong 70%.

"Kami selalu bersedia untuk mengurangi gaji karena kami sangat memahami situasi yang luar biasa saat ini. Sebagai pemain, kami selalu bersedia membantu klub jika diminta," kata Messi dalam pernyataan resmi klub.

Namun sepertinya pengorbanan Messi dkk belum cukup. Kebijakan transfer asal-asalan di bawah kepemimpinan Presiden Josep Maria Bartomeu plus pandemi virus corona menciptakan lubang besar yang mengaga di laporan keuangan Barcelona.

Bartomeu sudah mundur, dan Barcelona akan segera memiliki presiden baru hasil pemilihan yang digelar bulan ini. Victor Font menjadi kandidat kuat pengganti Bartomeu.

Dalam wawancara dengan Diario AS pada November 2020, Font mengungkapkan bahwa kebangkrutan bukan sesuatu yang jauh dari Barcelona. Dia pun berjanji akan melakukan perbaikan jika mendapat amanat memimpin klub dari wilayah otonomi Catalunya itu.

"Praktis Barcelona dalam situasi bangkrut. Beberapa tahun lalu kami melakukan analisis mengenai apa yang harus dilakukan. Persoalan gaji menjadi hal yang sangat penting, dan akan kami tindak lanjuti. Harus ada perubahan struktural dari sisi ekonomi," jelas Font.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular