Cadangan Minyak Menipis, Temuan Terbesar Setop di Blok Cepu

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 January 2021 18:20
Blok Cepu, (Detikcom)
Foto: Blok Cepu, (Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan minyak bumi RI makin tipis, yakni hanya cukup untuk 9,5 tahun ke depan jika tidak ada temuan cadangan baru.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyebut cadangan minyak terbesar yang terakhir ditemukan adalah Blok Cepu.

Berdasarkan data Exxon Mobil Indonesia, operator Blok Cepu, cadangan Blok Cepu ini ditemukan pada 2001 sebanyak 450 juta barel. Produksi perdana Blok Cepu melalui fasilitas produksi awal atau Early Processing Facility (EPF) sebanyak 20 ribu barel per hari (bph) pada 2009. Kini, produksi minyak Blok Cepu mencapai 10 kali lipat dari awal produksi tersebut, yakni mencapai sekitar 220 ribu bph.

Sugeng menjelaskan cadangan minyak terbukti nasional saat ini tinggal 2,5 miliar barel, dengan produksi sekitar 800 ribu barel per hari (bph) dan produksi minyak terangkut (lifting) sekitar 700 ribu bph, maka cadangan hanya akan cukup untuk 9,5 tahun ke depan.

Menurutnya, kondisi ini cukup memprihatinkan, karena penurunan alamiah dari minyak sekitar 4% setiap tahunnya.

Kondisi ini akan menjadi pekerjaan rumah jika tidak ada upaya, baik eksplorasi atau penerapan teknik tertentu.

"Kita kenal dengan Enhanced Oil Recovery (EOR) misalnya," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (25/01/2021).

Kondisi sektor migas, khususnya minyak, imbuh Sugeng, sejak 2005 hingga kini terus mengalami penurunan.

"Juga cadangan kita, karena tidak ditemukan giant reserve baru, terakhir cadangan yang kita temukan adalah di Cepu," ujarnya.

Sugeng menyebut eksplorasi menjadi salah satu kunci penting. Selama ini dari eksplorasi yang dilakukan lebih banyak ditemukan gas daripada minyak. Melihat kondisi ini, dia sebut perlu adanya konversi dari minyak ke gas, yang memiliki cadangan lebih banyak.

"Harus segera beralih ke gas sebagaimana diungkapkan Kementerian ESDM," imbuhnya.

Sebelumnya, Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM turut menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar jumlah cadangan terus meningkat dan pada akhirnya bisa memperpanjang umur cadangan.

Menurutnya, berbagai strategi akan dilakukan untuk mengubah sumber daya menjadi cadangan maupun mengubah cadangan menjadi produksi, diantaranya melalui peningkatan kegiatan eksplorasi dan Enhanced Oil Recovery (EOR).

Hal itu menurutnya juga menjadi bagian upaya untuk mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada 2030.

"Resources to reserves and reserves to production, eksplorasi, dan Enhanced Oil Recovery untuk mencapai target produksi minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan 9 Tahun, SKK Migas Sebut Cadangan Minyak Bisa 15 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular