
Menkes Sebut Ada Salah Hitung Kebutuhan Cold Chain Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bagaimana distribusi vaksin ke sejumlah daerah mengalami kendala akibat cold chain atau tempat penyimpanannya penuh.
"Kirim 1,2 juta dosis tanggal 3 Januari malam, kita pikir 3 hari sampai seluruh Indonesia ternyata balik lagi. Kenapa? cold chainnya penuh lemari esnya, ini baru kirim 1,2 juta," katanya mengutip Dialog Warga "Vaksin & Kita" Komite Pemulihan Ekonomi & Transformasi Jabar, di Jakarta Jumat (22/1/2021).
Penuhnya lemari pendingin untuk penyimpanan ini karena adanya salah hitung. Semua ini bermula saat pandemi, dimana biasanya setiap tahun Indonesia melakukan vaksinasi sebanyak 130-200 juta dosis. Vaksin tersebut antara lain TBC, polio, hingga difteri.
"Karena tahun kemarin Covid-19, posyandu kurang (yang datang). Akibatnya vaksin tak terpakai. Begitu kita kirim, penuh, sudah ada barangnya (di dalam penyimpanan)," katanya lagi.
Dia menyadari, tak akan cukup penyimpanan yang sekarang untuk menyimpan vaksin yang akan tiba. Padahal, vaksin yang dikirim baru 1,2 juta dosis, belum dalam jumlah besar jika vaksinasi untuk masyarakat sudah bisa dilakukan.
"Vaksin ini saya sadar. Vaksin biasa 150-200 juta. Nambah 426 juta, jadi 600 juta biasanya 150-200 juta. Sudah Hitung, sudah pasti nggak kuat," pungkasnya.
Kenyataan ini berbanding terbalik dengan apa yang pernah disampaikan oleh Satgas Covid-19. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh dr. Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Satgas, menurutnya pemerintah sudah siap.
"Untuk mempersiapkan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melatih 7.000 dari 23.000 tenaga kesehatan (nakes) sebagai vaksinator. Dan pastinya, manajemen vaksin dan rantai dingin (cold chain) pun dengan cermat dipersiapkan", ujarnya.
Bahkan, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memastikan bahwa sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, sudah dilakukan kesiapan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.
Hal ini dibuktikan saat Jokowi meninjau langsung simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, pada 18 November 2020. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh prosesnya berjalan lancar.
"Secara logistik, kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain sudah siap, untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya sudah berjalan dengan baik," jelas Wiku.
Menurutnya, rata-rata kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia sudah mencapai 97% persen. Pemerintah pusat juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam program vaksinasi Covid-19.
Jumlah SDM yang dibutuhkan tentunya menyesuaikan jumlah peserta vaksinasi. Lalu koordinasi yang dilakukan juga meliputi sarana pendukung lainnya yang dibutuhkan saat program vaksinasi dilakukan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penanganan Covid-19, Target BGS di Kemenkes
