
Masih Meledak! PPKM Belum Efektif Tekan Covid di DKI & Jabar

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai 11 Januari 2021 dan telah diperpanjang hingga awal Februari rupanya belum mampu menekan kasus Covid-19. Hal ini terlihat dari penambahan kasus di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang masih melambung tinggi.
Kementerian Kesehatan mencatat kasus baru di DKI Jakarta masih bertambah 3.792 orang, paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Akibatnya kasus Covid-19 di Ibu kota pun semakin mendekati 250 ribu kasus atau tepatnya 243.018 orang.
Kabar baiknya, pasien Covid-19 yang sembuh pun cukup banyak yakni 2.169 orang sehingga totalnya 215. 480 orang. Kemudian kasus meninggal bertambah 41 orang sehingga totalnya 3.918 orang.
Sementara Jawa Barat, yang menjadi epicentrum kedua corona di Indonesia menambahkan kasus baru sebanyak 2.442 sehingga total kasusnya mencapai 121.239 orang. Sementara pasien yang sembuh mencapai 1.361 orang sehingga totalnya 98.455 orang dan semakin mendekati 100.000 orang.
Kemudian kasus meninggal masih bertambah 8 orang sehingga totalnya 1.493 orang.
Saat ini kasus aktif di Jakarta 23.620 orang dan Jawa Barat 21.291 orang masih terus meningkat seiring penambahan kasus baru. Kondisi ini kian mengkhawatirkan di tengah kapasitas RS yang sudah mencapai 80% di beberapa daerah termasuk DKI Jakarta.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berkaca dari PSBB ketat yang dilakukan Jakarta pada pertengahan September, intervensi pembatasan mobilitas oleh pemerintah baru bisa efektif setelah minggu ketiga pelaksanaan. Sementara kejadian yang memicu penularan seperti libur panjang akan lebih cepat terlihat yakni dalam 7-10 hari.
"Jadi pelaksanaan intervensi seperti PPKM butuh waktu sampai terlihat dampaknya, evaluasi dari minggu pelaksanaan belum menunjukkan hasil yang signifikan. Pelaksanaan intervensi ini butuh perpanjangan waktu agar bisa lebih efektif dan membuat situasi ke arah baik," kata Wiku.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak