
Ngeri! Kasus Kematian Akibat Covid-19 Cetak Rekor Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia kembali mencetak rekor dengan kasus baru bertambah di atas 11 ribu orang pada hari ini.
Kementerian Kesehatan mencatat hingga Kamis (21/01/2021) pukul 12.00 WIB ada 11.703 pasien baru yang terpapar virus ini. Dengan pertambahan ini maka kasus Covid-19 yang tercatat mencapai 951.651 orang.
Kasus baru ini ditemukan dari 43.725 orang yang selesai diperiksa pada periode yang sama. Artinya dari 4 tes Covid-19 yang dilakukan, ditemukan 1 kasus positif.
Sementara itu ada tambahan 9.087 pasien yang sembuh, dan totalnya menjadi 772.790 orang. Kemudian kasus meninggal sebanyak 346 orang sehingga tercatat ada 27.203 orang yang meninggal dunia akibat virus ini.
Jumlah kasus kematian harian ini merupakan tertinggi sejak penyakit mematikan mewabah di Indonesia sejak awal Maret 2020. Jumlah ini memecahkan rekor 308 kasus kematian dalam sehari yang tercatat pada 19 Januari.
Dengan data tersebut, maka jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri sedikit meningkat, yakni menjadi 151.658 orang dibandingkan dengan kemarin 149.388 orang
Sebagai informasi, penyakit mematikan ini telah menyebar ke 510 kabupaten/kota di 34 provinsi. Pemerintah masih memantau 79.418 orang berstatus suspek Covid-19.
Meski saat ini pemerintah tengah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity, vaksinasi tidak dapat menjadi satu-satunya penyelesaian pandemi ini.
Masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang diperkuat oleh 3T dari pemerintah (testing, tracing, treatment).
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health di Griffith University di Australia dr Dicky Budiman mengingatkan vaksin bukanlah penyelesaian utama dari pandemi ini, karena kedudukannya tetap tidak menggantikan 3T dan tidak akan efektif tanpa protokol kesehatan.
Selain itu, meski ada vaksin masih ada potensi penularan dari orang yang terkena dan belum ada vaksin yang mampu mencegahnya.
"Vaksin bukan ujung tombak pandemi tapi vaksin adalah strategi pendukung dalam pengendalian pandemi," katanya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak