
Jepang Mulai Suntik Relawan dengan Vaksin Corona Moderna

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan bioteknologi berbasis Amerika Serikat, Moderna Inc akan melakukan studi gabungan vaksin virus corona (Covid-19) dengan perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Jepang, Takeda Pharmaceutical Company.
Takeda, produsen obat terbesar di Jepang kini tengah menangani uji coba vaksin domestik, pengajuan peraturan, dan impor formula berbasis mRNA Moderna.
Pada Kamis (21/1/2021), Takeda mengumumkan dimulainya studi gabungan fase I dan II terhadap 200 sukarelawan dewasa di Jepang. Pemerintah telah membeli 50 juta dosis vaksin, cukup untuk 25 juta orang, tergantung pada persetujuan peraturannya.
Kepala divisi vaksin perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan lagi untuk menyelesaikan uji coba, dan mengatakan mendapatkan persetujuan pada bulan Mei adalah "skenario kasus terbaik."
Jepang telah mendapatkan hak untuk setidaknya 564 juta dosis vaksin Covid-19 dari beberapa pengembang negara Barat, jumlah terbesar di Asia dan lebih dari cukup untuk 126 juta penduduknya.
Beberapa waktu lalu, kementerian kesehatan Jepang mengatakan telah meningkatkan pesanan vaksin Covid-19 Pfizer Inc, yang diharapkan akan disetujui Februari mendatang.
Selain vaksin Moderna, Takeda juga menangani produksi vaksin Novavax Inc., dengan uji coba domestik diharapkan dapat dimulai bulan depan.
Perdana Menteri Yoshihide Suga sebelumnya telah berjanji untuk memiliki cukup vaksin untuk populasi pada Juni sebelum Olimpiade Musim Panas di Tokyo, yang dijadwalkan dimulai pada 23 Juli 2021 mendatang.
Jepang kini tercatat memiliki 339.774 kasus positif, dengan 4.647 kasus kematian, dan 264.987 pasien berhasil sembuh, menurut data Worldometers.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Botol Terkontaminasi, Jepang Setop Sementara Vaksin Moderna