
LAPAN Bakal Kembangkan Pesawat R80 Habibie Pakai Sukuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembiayaan proyek infrastruktur menggunakan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk tahun ini.
Salah proyek yang ingin dikerjakan LAPAN adalah mengembangkan Pesawat R80 yang pernah dirintis oleh Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menjelaskan, pembiayaan melalui SBSN nantinya akan digunakan untuk pegembangan riset penerbangan dan antariksa.
Salah satu programnya yakni untuk pembangunan laboratorium dan untuk pengujian komponen pesawat dengan nilai proyek Rp 125 miliar untuk tahun 2020-2021.
Pembangunan laboratorium dan pengujian komponen pesawat tersebut, kata Thomas untuk menumbuhkan kemandirian industri komponen pesawat dalam negeri (TKDN) hingga 60%.
Program lainnya yakni untuk meningkatkan daya saing atau harga yang kompetitif bagi pesawat dalam negeri. Termasuk untuk Pesawat N219, N219 Amphibi, N245 hingga pesawat R80 yang dirintis oleh B.J Habibie.
"Sehingga uji komponen industri komponen dalam negeri ini perlu dilakukan. Setelah N219, kami mengembangkan N219 Amphibi dan kemudian N245 dan R80," ujar Thomas dalam acara forum kebijakan pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Asal tahu saja, proyek pengembangan pesawat R80 telah dihapus dari proyek strategis nasional (PSN) 2020-2024 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri, Ilham Habibie mengatakan sudah beraudiensi dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait dengan dihapuskannya R80 dari PSN. Dari audiensi tersebut, dia mendapatkan penjelasan yang membuat R80 tak bisa tetap berstatus PSN yang jadi program Presiden Jokowi.
"Diberikan keterangan kepada kami bahwasanya terutama terkait kebijakan pemerintah, semua proyek yang masih ada di PSN harus selesai tahun 2024," kata Ilham Habibie, dalam sebuah bincang virtual, Jumat (7/8/2020).
Dengan begitu, dia mengaku tidak mungkin bisa memenuhi target penyelesaian R80 di tahun 2024. Pasalnya, pengembangan pesawat terbang butuh proses yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Tentu itu tidak bisa kami penuhi dan oleh karena itu, ya memang kita tidak bisa qualified lagi untuk PSN," bebernya.
Proyek R80 dihapus dari PSN dan digantikan dengan pengembangan drone kombatan/tempur yang juga sedang dirintis. Pesawat R80 dirintis oleh Presiden ke-3 BJ Habibie melalui bendera swasta PT Regio Aviasi Industri (RAI) sebagai penerus pengembangan pesawat N250 yang tertunda kala krisis 1998. BJ Habibie sempat jadi chairman di PT RAI.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Kuartal II-2021, Pembiayaan APBN Masih Prudent & Terjaga