
Bos Pelindo II Blak-blakan Soal Wacana Merger BUMN Pelabuhan

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Arif Suhartono bicara soal merger operator pelabuhan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada dasarnya Arif mendukung rencana dari Kementerian BUMN tersebut.
"Dari sisi pelabuhan lebih concern pada sisi ekonomi. Problem kita dari logistic cost, jika tidak perform di pelabuhan akan direspons shipping line juga transportasi darat. Gimana pelabuhan secara performance bisa tinggi dan reliable," katanya acara Indonesia Muda Club Jumat, (15/1/2021).
Arif menjelaskan, saat ini performance pelabuhan masih berbeda standarnya. Dengan entitas yang berbeda tidak akan mudah secara governance untuk menyamaratakan standar dan sumber daya. Problem tersebut bisa diselesaikan dengan merger.
"Kenapa tidak holding karena holding entitasnya tetap berbeda, artinya tidak mudah untuk membagi resource antara tiap pelabuhan. Solusinya merger Pelindo I, II,III, dan IV. Setelah itu dibentuk manajemen tiap klaster," ujar Arif.
Ia menjelaskan tiap manajemen bisa dibagi tiap kluster, seperti kluster peti kemas, kluster non-peti kemas, kluster marine, kluster logistik, serta kluster equipment.
"Dengan entitas yang sama tentu resource masing-masing cluster dengan mudah di-share ke mana-mana," katanya.
Kedua, sebanyak 80% customer peti kemas juga sama di seluruh Indonesia. Dengan merger pelabuhan bisa punya performance yang sama seperti yang lainya. Karena dapat mempermudah customer khususnya ongkos logistik.
"Dari sisi pelabuhan yang memegang titik utama harusnya bisa beri service yang jauh lebih bagus. Contoh tadi malam saya diskusi shifting pemain e-commerce. Mereka suka pakai truk dari pada kapal. Ini masalah punctuality," ujar Arif.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah 5 Tahun Jadi Tersangka, RJ Lino Ditahan Oleh KPK!