WNA Masih Dilarang Masuk, Sewa Apartemen Ekspatriat Rontok

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
15 January 2021 19:25
Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta, Selasa (19/8/2018). Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3% yang didasarkan dengan outlookpertumbuhan di 2017 yang sebesar 5,2%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat hunian apartemen terus tertekan akibat adanya larangan masuknya warga negara asing (WNA) ke Indonesia. Aturan ini juga kian diperpanjang dari 15 Januari - 25 Januari mendatang dalam upaya pencegahan varian mutasi Covid-19 masuk ke tanah air.

Senior Associate Director, Residential Services, Lenny van Es-Sinaga mengatakan permintaan apartemen serviced (sewa) masih stagnan di tahun ini. Mobilitas ekspatriat baru tidak banyak yang masuk ke tanah air.

"Perkembangannya itu mulai dari September-Oktober Cuma sedikit pergerakan, persentasenya tidak banyak mulai balik ke Jakarta. Ekspat baru hanya ada beberapa, kalau dari embassy kan tidak ada masalah, dari office yang baru ditugaskan itu nge-hold dulu," kata Lenny kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/1/2021).

Pada Januari - Februari 2021 diramal bakal masih  sepi kedatangan dari pekerja asing kantoran perusahaan multinasional. Mereka juga masih melihat aturan dari Pemerintah dan negara asal.

Tapi untuk ekspat yang sudah menetap lama dan memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) tidak akan terpengaruh dari aturan ini. Lenny melihat jika ada yang balik ke negara hanya bersifat jangka pendek.

"Kita lihat untuk inquiry belum banyak, tempo hari jika kita lihat mereka balik ke negara asal hanya bersifat short term. Tapi untuk perpanjangan (sewa) satu tahun, dua tahun, beberapa bulan masih ada," katanya.

Dari data Colliers International, Untuk penyewaan (apartment serviced) mengalami penurunan dari tingkat okupansi 67,9% di tahun 2019 menjadi 55,2% di 2020. Walaupun di kuartal IV ada sedikit peningkatan dari sewa jangka pendek (staycation) turis domestik.

Konsultan properti itu, juga melihat calon pembeli dan penyewa apartemen masih wait and see pada tahun ini. Prediksi perbaikan dalam penjualan masih berlanjut walaupun terbatas. Sehingga tingkat serapan diperkirakan hanya naik 1% di tahun 2021.

"Sebelum pandemi, biasanya sekitar bulan Maret, April, Mei, Juli. Maret udah banyak inquiry untuk mereka tinggal. Kalau bawa family awal Agustus minggu kedua dan pertama awal sekolah internasional school atau di beberapa bulan sebelumnya untuk cari rumah atau apartemen, sudah settle pindah sebelum Agustus," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurang Bebas, WNA Ogah Beli Apartemen di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular