IHSG Diramal Tembus 6.850 di 2021, Ini Sektor Pilihannya!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 December 2020 15:23
IHSG (Rengga Sencaya, Detikcom)
Foto: IHSG (Rengga Sencaya, Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan efek Grup Bank MandiriPT Mandiri Sekuritas memproyeksikan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun depan bisa naik ke level 6.850.

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer menjelaskan, proyeksi level IHSG tersebut mengacu pada penghitungan earnings per share (EPS) atau laba per saham dengan skenario konservatif sebesar 30%.

Salah satu sentimen positif yang mendorong laju bursa saham menguat signifikan di tahun depan adalah mengenai vaksinasi massal. Bila secara timeline distribusi vaksin Corona bisa dipercepat, bisa memberikan kepastian bagi investor sehingga ekonomi domestik bisa berangsur pulih.

Menurut Adrian, dengan level price to earnings ratio (P/E) atau rasio harga terhadap laba perusahaan-perusahaan di Bursa saat ini di level 17 kali, masih cukup rasional bahwa level psikologis 6.850 bisa tercapai di tahun depan di tengah era suku bunga rendah.

"Upside skenario di level 7.300," kata Adrian, dalam paparan Economic Outlook 2021, Selasa (22/12/2020).

Adrian melanjutkan, kenaikan IHSG salah satunya dikontribusi dari investor ritel di bursa saham domestik yang saat ini menguasai transaksi di pasar modal, sehingga, bursa saham Indonesia tidak lagi tergantung investor asing. Tren ini diyakini akan terus berlanjut di tahun depan.

"Partisipasi domestik naik signifikan. Kita tidak bergantung asing lagi," katanya.

Adapun, beberapa sektor yang menjadi pilihan Mandiri Sekuritas di tahun depan antara lain sektor-sektor yang berkenaan dengan domestic siclical recovery, seperti infrastruktur, saham-saham perbankan, properti dan ritel. Sedangkan, saham lainnya adalah telekomunikasi dan kesehatan.

Dalam kesempatan sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meyakini ada beberapa sektor yang masih tumbuh cukup positif di tahun depan seiring dengan arah perbaikan ekonomi domestik.

Head of Research Mirae Asset, Hariyanto Wijaya menyebut ada tiga sektor yang berpeluang tumbuh positif di tahun depan, yakni pertama, sektor properti.

Sektor ini dinilai akan cukup positif di tahun depan sejalan dengan dampak dari Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang membolehkan warga non residen membeli apartemen di Indonesia.

Kedua, yang sektor yang masih akan cenderung stabil adalah emiten konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Meskipun ada risiko penurunan daya beli dengan tidak dinaikkannya Upah Minimum Regional (UMR) di mayoritas propinsi di Indonesia mengingat faktor Covid-19 yang masih melanda terutama di sisi pengusaha, konsumsi mie instan tetap masih meningkat.

Sedangkan, untuk INDF akan diuntungkan karena membawahi perusahaan di sektor kelapa sawit. Mirae Asset juga memprediksi, sektor ini akan tumbuh positif di tahun depan.

"Sektor komoditas menarik tahun depan, ekonomi China sudah recover. Komoditas di luar oil akan tumbuh," paparnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Sentimen Baik, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular