Impor Vaksin dari China Meroket 3.000% di Desember 2020

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
15 January 2021 17:10
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jumat (15/1/2021). Vaksinasi kepada para tenaga kesehatan tersebut sebagai upaya penanggulangan pandami Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Vaksin Sinovac di Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat impor vaksin di Indonesia sepanjang Desember 2020 meningkat tajam. Bahkan impor vaksin pada akhir tahun lalu naik lebih dari 3.000%.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahwa kenaikan vaksin hingga 3.000% tersebut berasal dari negara China.

Impor vaksin dari China pada Desember 2020 tercatat US$ 22,73 juta atau 2 ton. Nilai ini naik lebih dari 3.000% dibandingkan dengan November 2020 yang tercatat US$ 720 ribu atau 1,1 ton.

Namun, impor vaksin dari China ini tidak hanya untuk Covid-19, melainkan untuk vaksin manusia lainnya seperti tetanus, meningitis dan polio.

"Tapi ini gabungan, bukan hanya vaksin Covid saja," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (15/1/2021).

Secara kumulatif, Januari-Desember 2020, impor vaksin asal China tercatat 27 ton atau senilai US$ 29,97 juta. Nilai ini naik 2.500% dibandingkan tahun 2019 yang tercatat 1,9 ton atau US$ 1,15 juta.

Adapun impor vaksin Indonesia tidak hanya berasal dari China, ada lima negara besar yakni Hong Kong, Amerika Serikat (AS), Belgia dan Perancis.

Impor vaksin dari AS tercatat 34,67 ton atau senilai US$ 20,23 juta sepanjang 2020. Kemudian, asal Belgia mencapai 22,78 ton atau senilai US$ 10,81 juta.

Kemudian dari Hong Kong tercatat sebanyak 42,87 ton dengan nilai US$ 24,71 juta. Terakhir dari Perancis ada sebanyak 21,3 ton dengan nilai US$ 9,38 juta sepanjang tahun 2020.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Astrazeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular