Naik Hampir 4%, Utang Luar Negeri RI Jadi Rp 5.860,73 T

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 January 2021 10:40
mata uang dolar dollar
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri per akhir November 2020 sebesar US$ 416,6 miliar. Dengan asumsi kurs tengah BI 15 Januari 2020, nilainya setara dengan Rp 5.860,73 triliun.

"Posisi ULN (Utang Luar Negeri) Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar US$ 416,6 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 206,5 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 210,1 miliar. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar 3,9% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,3% (yoy), terutama disebabkan oleh peningkatan penarikan neto ULN pemerintah. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi rupiah," papar keterangan tertulis BI, Jumat (15/1/2021).

ULN pemerintah, lanjut laporan BI, tumbuh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada akhir November 2020 tumbuh 2,5% (yoy) menjadi sebesar US$ 203,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Oktober 2020 sebesar 0,3% (yoy). Perkembangan ini dipengaruhi oleh kepercayaan investor yang terjaga sehingga mendorong aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang diantaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,6%), sektor jasa pendidikan (16,6%), dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,2%)," lanjut keterangan BI.

Sedangkan ULN swasta tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir November 2020 tercatat 5,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,4% (yoy).

Perkembangan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan (PBLK) dari 8,3% (yoy) pada Oktober 2020 menjadi sebesar 7,2% (yoy). Selain itu, ULN Lembaga Keuangan (LK) mencatat kontraksi 1,4% (yoy). Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,0% dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

"Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir November 2020 sebesar 39,1%, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,8%. Struktur ULN Indonesia yang tetap sehat tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,3% dari total ULN," tambah keterangan BI.


(aji/aji) Next Article Naik! Utang Luar Negeri RI Jadi Rp 6.101 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular