Luhut: Investasi China Ramah Lingkungan, Gunakan Tenaga Lokal

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 January 2021 07:37
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. Kemenko Marves)
Foto: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. Kemenko Marves)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan resmi membawa Indonesia menjalin kerjasama lebih erat dengan China. Kedua negara melakukan penandatanganan dokumen kerja sama (MoU) terkait proyek kerja sama Two Countries Twin Park.

Konsep tersebut merupakan usulan Pemerintah Provinsi Fujian yang melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang. Pembangunan ini memiliki tujuan sebagai model kerjasama selanjutnya antara Indonesia dan China.

Secara garis besar, kedua negara membangun model baru industri antara Indonesia dan China, membentuk dasar yang efisien bagi investasi dan perdagangan dua arah, serta memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan. Luhut bahkan mengklaim, investasi China ramah lingkungan.

"Investasi RRT (China) di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B)," kata Luhut dalam keterangan resmi, Kamis (14/1/2021).

"Selain itu, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," lanjutnya

Untuk mematuhi persyaratan, Luhut meminta investor China agar turut mengembangkan SDM lokal, mulai dari memberikan pelatihan vokasi untuk 11 bidang, seperti terkait Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data, Electric Vehicle, dan manufaktur baterai.

"Di tengah pandemi ini, saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung wallet, perikanan, buah tropis, dan batu bara," sebut Luhut.

Selain pangan, ada kesepakatan juga dalam hal Indonesia-China mampu membuka diri untuk membangun rumah sakit internasional agar tercipta kerja sama yang lebih mumpuni antara rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan teknologi antarnegara.

Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai pusat herbal dan hortikultura. Di lokasi ini akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut: PPKM akan Berlaku Selama Masih Ada Pandemi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular