Internasional

Hati-hati, Beredar Vaksin Covid-19 Palsu

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 January 2021 15:05
Suasana Puskesmas Pesanggrahan di Jakarta, Kamis (7/1/2021). Jelang kedatangan Vaksin yang diperuntukan masyarakat disaat pandemi Covid19, sejumlah puskesmas seperti di pesanggrahan masih melakukan aktifitas normal seperti biasa, menerima kedatangan pasien, melakukan test swab. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kriminal Eropa atau Europol mengumumkan peringatan awal tentang potensi peredaran vaksin Covid-19 yang palsu. Peringatan ini dilkeluarkan menyusul penemuan vaksin influenza di Meksiko Oktober tahun lalu.

Dalam laporannya tersebut, melihat dari pemalsuan vaksin influenza di Meksiko itu, Europol membuka peluang bahwa vaksin Covid-19 mungkin juga dipalsukan. Hal ini melihat tentang urgensi dan fokus masyarakat dunia untuk memperoleh vaksin atas virus corona baru ini.

"Penjahat dapat menyebarkan disinformasi tentang vaksin untuk menipu individu dan perusahaan. Saat vaksin Covid-19 berhasil mendapat izin edar, kemungkinan besar tidak akan tersedia untuk dijual secara online. Namun, produk farmasi palsu diiklankan sebagai yang diduga akan mengobati atau mencegah Covid-19 sudah dijual, baik offline maupun online," tulis laporan itu.

Maka itu, Europol menegaskan kepada para negara-negara di Eropa untuk mengawasi lebih ketat lagi mengenai potensi penyebaran vaksin palsu ini.

Sebelumnya vaksin besutan dari perusahaan-perusahaan Eropa, Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia saat ini tengah digunakan. Bahkan program vaksinasi sudah dimulai di beberapa negara seperti Israel, Arab Saudi, Singapura, dan AS.

Di Indonesia sendiri program vaksinasi gelombang pertama dijadwalkan akan berjalan mulai dari Januari 2021. Vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional gelombang pertama ini adalah vaksin besutan perusahaan China Sinovac yang teruji memiliki tingkat efikasi 65,3%.

Program vaksinasi ini direncanakan akan berlangsung selama lima belas bulan. Presiden Joko Widodo juga dipastikan menerima vaksin besok.

Sementara itu Europol sendiri adalah badan penegak hukum Uni Eropa (UE). Berkantor pusat di Den Haag, Belanda, organisasi ini membantu 27 Negara Anggota UE dalam memerangi kejahatan kriminal internasional dan terorisme yang mengancam kestabilan benua biru.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sabar Ya! Banyak Vaksin Corona Sudah Uji Coba Tahap III

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular