Termasuk Menteri, Ini Pejabat Trump yang Resign Usai AS Chaos

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 January 2021 15:22
Betsy DeVos
Foto: Dokumentasi Twitter Betsy DeVos

Jakarta, CNBC Indonesia - Unjuk rasa ricuh yang disertai pengepungan gedung parlemen The Capitol di Washington DC, Amerika Serikat (AS), oleh massa pendukung Presiden Donald Trump ternyata telah membuahkan kekecewaan besar bagi para pejabat di kabinet.

Tercatat ada beberapa pejabat dalam administrasi Trump yang mengundurkan diri dari jabatannya. Dikutip Washington Post, latar belakang para pejabat itu beragam, dari menteri, staf ahli, asisten deputi, hingga ahli-ahli Kementerian Luar Negeri.

Lantas, siapa saja pejabat-pejabat yang resign akibat demo ini? Berikut daftarnya

1. Eliene Chao, Menteri Transportasi

Chao memutuskan untuk mengundurkan diri pada Kamis (7/1/2021) sore waktu setempat. Hal itu terkonfirmasi dari sebuah pesan yang diposting ke Twitter-nya. Ia mengklaim keputusan ini diambil karena rasa terusik yang besar terhadap apa yang terjadi di Capitol.

"Saat saya yakin bahwa insiden ini menjadi permasalahan baru bagi anda semuanya, saya pun merasa sangat merasa terusik dengan kejadian ini dan saya tidak bisa mengesampingkan hal itu," tulis Chao.



2. Betsy DeVos, Menteri Pendidikan

Dalam sebuah pernyataan, DeVos menyatakan pengunduran dirinya dengan mengatakan kekerasan di Capitol Hill Rabu adalah "titik perubahan".

DeVos adalah salah satu anggota kabinet terlama dan paling kontroversial Trump. Dia adalah sekutu setia dalam membatalkan perlindungan anti-diskriminasi untuk anak transgender, dan mengancam akan mengambil dana dari sekolah yang menghambat kemungkinan atlet transgender untuk berpartisipasi dalam tim yang sesuai dengan jenis kelamin mereka.

Bahkan, dalam surat perpisahan kepada Kongres awal pekan ini, dia mendesak anggota parlemen untuk menolak kebijakan yang didukung oleh Joe Biden.

3. Hunter Kurz, Asisten Sekretaris untuk Perumahan Umum dan Pemukiman Suku Indian

Kurz merupakan seorang Asisten Sekretaris untuk Perumahan Umum dan Pemukiman Suku Indian. Ia resign pada tanggal 7 Januari.

4. Tyler Goodspeed, Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih

Tyler Goodspeed memutuskan untuk mundur pada 7 Januari. Peristiwa di US Capitol kemarin membuat Tyler menyimpulkan bahwa posisinya tidak dapat dipertahankan, kata Rachael Slobodien, kepala staf dewan, dalam sebuah pernyataan.

5. John Costello, Wakil Asisten Sekretaris untuk Intelijen dan Keamanan Departemen Perdagangan

Costello memutuskan untuk mundur pada 7 Januari. Ahli sekuriti siber itu merasa ada penghianatan terhadap keamanan negara pada aksi di Capitol kemarin.

"Peristiwa kemarin adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap inti demokrasi kita - dihasut oleh presiden yang sedang duduk," tulisnya. "Presiden telah lama mengabaikan dan melemahkan supremasi hukum dan konstitusi. Kemarin, hal itu memuncak dengan hasutan yang kejam terhadap Kongres AS dengan tujuan membatalkan pemilu yang diakui secara hukum dan valid," katanya.

6. Mick Mulvaney, Utusan Khusus untuk Irlandia Utara

Mick Mulvaney memutuskan untuk pada tanggal 7 Januari. Pengunduran diri ini ia sampaikan dalam acara Squawk box di CNBC.

"Saya menelepon [Menteri Luar Negeri] Mike Pompeo tadi malam untuk memberitahukan bahwa saya mengundurkan diri. Saya tidak bisa melakukannya. Saya tidak bisa tinggal,," kata Mulvaney.

"Mereka yang memilih untuk tinggal, dan saya telah berbicara dengan beberapa dari mereka, memilih untuk tetap tinggal karena mereka khawatir presiden akan memperburuk seseorang," kata Mulvaney. Namun ia mengatakan pejabat lain mungkin mengundurkan diri setelah kerusuhan Rabu tersebut.



7. Stephanie Grisham, Kepala Staf Ibu Negara

Stephanie Grisham mengundurkan diri pada 6 Januari 2020. Kepala staf yang mengurusi kepentingan ibu negara Melania Trump itu menyatakan pengunduran dirinya pada CNN.

"Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di mana saja, dan bangga atas banyak pencapaian Pemerintahan ini," pungkasnya.

8. Sarah Matthews, Sekretaris Pers Gedung Putih

Sarah Matthews mengundurkan diri pada 6 Januari, tepat sesaat setelah aksi di The Capitol terjadi. Hal itu dia sampaikan kepada media Fox News.

"Sebagai seseorang yang bekerja di aula Kongres, saya sangat terganggu dengan apa yang saya lihat hari ini," kata Matthews dalam pernyataan yang diperoleh Fox News, Rabu (6/1/2021) malam.

"Saya akan mundur dari posisi saya, efektif segera. Bangsa kita membutuhkan transfer kekuasaan yang damai."

Matthews juga berkata, "Saya merasa terhormat untuk melayani di pemerintahan Trump dan bangga dengan kebijakan yang kami terapkan."

9. Anna Cristina Niceta Lloyd, Sekretaris Gedung Putih bidang Sosial

Anna Cristina Niceta Lloyd memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya pada tanggal 6 Januari, bersamaan dengan Sarah Matthews. Hal ini telah dikonfirmasi pihak Gedung Putih. Lloyd mulai menjabat pada Februari 2017.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular