
2020 Mal Sempat Sepi Hanya 10% Pengunjung, Tahun Ini Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi hingga 17 Januari 2021 mendatang. Kebijakan ini kabar baik bagi dunia usaha, setelah sempat ada kekhawatiran 'rem darurat' atau PSBB total/ketat akan diberlakukan di ibu kota.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APBI) Alphonzus Widjaja mengatakan PSBB transisi saat ini masih lebih baik daripada PSBB ketat. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, PSBB ketat sebelumnya sangat memberatkan pelaku usaha mal sehingga pungunjung mal sangat sepi khususnya di DKI Jakarta.
"Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan hanya tersisa sekitar 10% saja saat PSBB ketat," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/1/2020).
Dari catatannya tingkat okupansi pusat perbelanjaan tahun 2020 lalu diperkirakan rata-rata nasional 70%-80%, turun kurang lebih 10%-20% dari sebelum pandemi sekitar 80%-90%.
Transaksi penjualan yang terjadi di pusat perbelanjaan sepanjang tahun 2020 diperkirakan hanya 40% rata-rata atau setara Rp 60 miliar per bulan di setiap mal.
Ada prediksi tren peningkatan baru akan terasa pada awal semester II tahun ini melihat adanya program vaksinasi yang dilakukan. Dia mengimbau masyarakat pengunjung mal juga ikut mematuhi aturan protokol Kesehatan, sehingga tidak ada lonjakan yang terjadi secara tiba-tiba lagi.
"Kita pastikan protokol kesehatan diberlakukan ataupun diterapkan secara ketat, disiplin dan konsisten," katanya.
Alphonz menambahkan sejak bulan Maret 2020 pusat perbelanjaan telah melakukan efisiensi operasional. Sehingga beban operasional tidak ada peningkatan.
"Saat ini yang jadi masalah bukan beban operasional, karena beban operasional sudah ditekan maksimal, sehingga berada ditingkat efisien. Yang jadi masalah pendapatan yang berkurang sehingga tidak bisa menutupi biaya operasional," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi