Butuh 15 Bulan, Ini Penjelasan Kemenkes Soal Vaksinasi Covid

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
04 January 2021 13:50
Five doses of the COVID-19 vaccine is held by Spc. Angel Laureano, Monday, Dec. 14, 2020, at the Walter Reed National Military Medical Center in Bethesda Md. (AP Photo/Manuel Balce Ceneta, Pool)
Foto: AP/Manuel Balce Ceneta

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara di dunia akan menyelesaikan vaksinasi dalam kurun waktu 3,5 tahun, di mana Indonesia menargetkan vaksinasi bisa selesai dalam waktu 15 bulan.

"Jadi kita ketahui, Menteri Kesehatan mengatakan dunia akan menyelesaikan vaksinasi 3,5 tahun. Indonesia akan komitmen selesaikan 181,5 juta orang selama rentang waktu 15 bulan januari 2021 sampai Maret 2022," ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (4/1/2021).

Tentunya, lanjut dia, pelaksanaan vaksinasi sangat tergantung ketersediaan vaksin yang ada. Sesuai jadwal, pada April menunggu vaksin selain Sinovac, AstraZeneca dan Novovax sebanyak 150 juta dosis yang bisa digunakan untuk tahap berikutnya.

Menurutnya, dengan target 15 bulan tersebut, menjadi alasan bagi pemerintah dalam mengupayakan vaksin bisa diterima semuanya di 2021.

"Biofarma diharapkan sudah bisa diproduksi, sehingga kalau vaksin sudah tersedia tinggal melaksanakan. Dukungan 30 ribu vaksinator, di fasilitas layanan kesehatan, di pemerintah dan swasta, 49 kantor kesehatan pelabuhan, Indonesia bisa menyelesaikan dalam kurun waktu 15 bulan," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Nadia mengatakan pemerintah akan terus melakukan edukasi terkait pentingnya vaksinasi, yang akan berguna tak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain misalnya keluarga. "Dengan vaksinasi akan ada tiga keuntungan," ujarnya.

Pertama, mendapatkan vaksin artinya mendapatkan perlindungan. Kedua, jika bisa semakin banyak vaksinasi sesuai sasaran 90% atau 100% akan muncul kekebalan kelompok. Hal ini akan melindungi kelompok lain, misalnya usia dibawah 18 tahun. Sebab vaksinasi usia tersebut belum bisa dilakukan.

"Ketiga tentunya vaksin memberikan perlindungan diri sendiri. Dengan vaksin, diri menjadi lebih siap, jika hadapi covid-19," katanya lagi.

Edukasi ini, lanjutnya, melalui strategi komunikasi tepat sesuai sasaran serta dukungan dari kader kesehatan. Mereka yang akan menjelaskan tentang manfaat vaksin yang akan dilakukan setelah kick off vaksinasi sesuai jadwal keluar izin BPOM.

Terkait kapan pelaksanaan, dia memastikan bahwa vaksinasi akan dilakukan setelah izin rekomendasi penggunaan darurat disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Tengah Januari paling lama sudah dapat izin, terkait tanggal akan disampaikan pastinya pada waktu yang kita bisa lihat," katanya.

Saat ini secara paralel, pemerintah tengah menyiapkan pelaksanaan vaksinasi. Diantaranya memastikan rantai distribusi dan rantai cold chain untuk penyimpanan dan saat pelaksanaan tetap terjamin. Sehingga vaksin dari gudang yang dikirim ke seluruh puskesmas bisa diterima.

"Kita sudah verifikasi, kajian di awal. Di provinsi dan kab/kota juga kulkas penyimpanan sudah tersedia dan tak ganggu imunisasi rutin. Sudah dipastikan kesiapan," tutupnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular