Kesal Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu-Tempe Mogok Massal

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 January 2021 10:57
Aktivitas pekerja pabrik tahu di Jakarta
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengrajin tahu dan tempe memutuskan untuk berhenti melakukan penjualan selama 3 hari, mulai tanggal 1 Januari kemarin hingga 3 Januari esok. Langkah ini tidak lepas dari naiknya harga kedelai secara drastis. Akibatnya, pasokan tempe dan tahu menjadi sangat langka di lapangan.

"Kita mogok penjualan tanggal 1,2 dan 3 ini sementara mogok produksi 30,31 dan 1 Januari kemarin. Karena tempe ada prosesnya seperti fermentasi dan lain, yang dijual hari ini, bisa produksi dari hari kamisnya bahkan rabunya," kata Ketua Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTP I ) Jakarta Barat, Mu'alimin kepada CNBC Indonesia, Sabtu (2/1).

Langkah itu mau tidak mau menjadi opsi terakhir bagi pengrajin karena hingga kini harga kedelai terus melonjak tajam. Ia menjelaskan bagaimana harga kedelai bisa terus naik setiap harinya. Kondisi itu menyulitkan bagi pengrajin, karena kenaikannya sudah tidak lagi wajar.

"Kenaikan kedelai nggak stabil. Harganya naik di hari ini, besoknya naik lagi. Harga normal di angka Rp. 6.500 - 7.000/Kg. Sekarang sampai Rp. 9.200 bahkan 10 ribu, bahkan ada yang lebih dari 10ribu/Kg," katanya.

Alhasil, dengan harga penjualan normal, pengrajin sudah tidak lagi mendapatkan untung. Sebaliknya, jika harus menaikkannya maka konsumen yang akan mempertanyakan alasan kenaikannya.

"Karenanya kami ingin konsumen tau harganya naik, sehingga pedagang bisa naikkan harganya secara nggak susah, konsumen nggak nanya. Kalau tiba-tiba naik tanpa ada info mereka juga mempertanyakan," jelasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Kedelai Naik Bikin Tahu-Tempe Bisa Langka, Ulah Siapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular