
Ini Bukti Vokasi Bisa Berperan untuk Ketahanan Pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas lahan baku sawah mengalami penurunan pada 2018 dibanding 2017 yaitu dari 7,75 juta Ha menjadi 7,1 Ha.
Meski begitu, pada 2019, angka tersebut kembali naik menjadi 7,46 Ha. Lahan baku sawah artinya berhubungan dengan kebutuhan pangan di dalam negeri.
"Pemerintah harus bisa meyakinkan kebutuhan pangan bisa dipenuhi dengan baik," ujar Kepala Staf Presiden Moeldoko dikutip Kamis (31/12).
Pangan tersebut bisa saja terganggu jika lahan bakunya berkurang. Sebut saja mulai dari beras sampai bawang putih. Apalagi, untuk bahan pangan yang ketersediaannya masih mengandalkan impor.
Berangkat dari sini, pendidikan vokasi bisa ambil bagian dalam meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. Pendidikan vokasi bisa terlibat langsung dalam upaya menjaga pertanian di Indonesia.
Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan SMK Kemendikbud, Saryadi mengatakan bagaimana pengajaran budidaya, pasca produksi bisa menjadi bekal bagi siswa lulusan vokasi saat menyelesaikan pendidikannya.
"Ketika lulus, kompeten, bisa berusaha sendiri atau bekerja untuk orang lain. Sudah didorong SMK bisa mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah," katanya.
Baru-baru ini, pelatihan dibuat untuk mengajarkan guru-guru mengenal berbagai hal yang berhubungan dengan pertanian. Dilakukan di Cianjur, guru-guru diajarkan mengenai metode pertanian baru, memanfaatkan lahan terbatas hingga bagaimana panen cepat dengan hasil berlimpah.
Kepala BBPPMPV Pertanian, Raden Ruli Basuni mengatakan banyak teknologi yang seharusnya diajarkan di sekolah. "Jadi ada tambahan ilmu dan pengetahuan serta wawasan," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peran Pendidikan Vokasi Menolak Ancaman Krisis Pangan