
Vokasi Ternyata Bisa Mendorong Digitalisasi Industri

Jakarta, CNBC Indonesia - Digitalisasi di depan mata dan akan mempengaruhi banyak lini kehidupan di masa mendatang. Sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak tantangan digital yang dihadapi tahun-tahun mendatang.
"Ekonomi digital diperkirakan mencapai US$ 133 miliar di 2035, tantangan digital banyak. Banyak usaha lama tutup, pekerjaan lama tutup, 56% pekerjaan di 5 negara ASEAN akibat otomatisasi," kata Presiden Jokowi dikutip, Kamis (31/12).
GM IME Indonesia, Terry Qu menjelaskan bagaimana Indonesia masuk menjadi skala prioritas dalam mengembangkan bisnisnya dibanding kawasan lain di Asia Tenggara. Bisnis dunia hiburan ini juga tak luput dari peran digitalisasi, yang memungkinkan penyebaran informasi mudah dilakukan.
"Hingga kini, mayoritas manajemen akan memprioritaskan Singapura dibandingkan negara lain di kawasan ini. Misalnya di antara Singapura, Malaysia dan Indonesia. Para manajemen ini akan menjadikan Singapura sebagai prioritas pertama. Namun kami kira dalam dua hingga tiga tahun, perspektif mereka akan berubah. Mereka lebih berhati-hati memusatkan perhatian ke pasar Indonesia. Karena mereka melihat pasar ini tumbuh dengan sangat pesat. Jadi mereka mulai memusatkan sumber daya ke pasar ini," katanya.
Dari sinilah, Sekolah Vokasi memiliki peran. Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud, M Bakrun menyebut, kebutuhan akan insan bertalenta di industri yang sarat akan digitalisasi kian besar. Misal ternyata kebutuhan di masa datang tentang Artificial Intelligence (AI), animasi dan lainnya.
"Kita buka kompetensi yang sesuai dengan itu. Apa masing-masing provinsi difokuskan, kita berharap setiap provinsi setiap bidang itu ada," katanya,
"Up skilling dan reskilling adalah langkah untuk memberikan pengetahuan yang terbaru saat ini. Pelatihan dilakukan bersama antara balai besar dan industri. Untuk mengubah mindset di dalam proses pembelajaran. Fungsi guru sebagai fasilitator dan komunikator," imbuhnya.
Koordinator FPK BBPPMPV Seni Budaya, Rahayu Windarto juga angkat bicara. Industri kreatif desain komunikasi visual, kemudian juga animasi menjadi salah satu industri yang menjanjikan. Menurutnya banyak animator Indonesia yang sekarang mendapat peluang bekerja di bidang animasi ini.
"Dari asosiasi, animator kita sangat jago dan jumlahnya kurang dibanding kebutuhan pasar," katanya.
SMK harus melestarikan seni dan budaya agar bisa dilestarikan dan dipertahankan. Menurutnya, bagaimana caranya agar anak-anak tetap suka mempelajari seni budaya kita. Terutama yang tradisional, tari, karawitan.
"Caranya dengan menampilkan media kekinian," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHK Menggila, Ternyata RI Butuh Pekerja di Bidang Ini