
Deretan Curhat Pengusaha yang Takut Anies Tarik Rem Darurat

Tidak ketinggalan, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang bahkan menyebut psikologis pengusaha menjadi khawatir, cemas dan galau.
"Dengan kebijakan tersebut, pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan pembatasan jam operasional dan pembatasan ruang gerak warga. Jika kembali seperti yang dulu, tentu akan membuat aktivitas ekonomi semakin terbatas dan stagnan," kata Sarman.
Menurutnya, itu sinyal ekonomi yang kurang baik di awal tahun dan secara psikologis akan menurunkan rasa optimisme di kalangan pelaku usaha. Ini menjadi suatu pertimbangan kepada Pemprov DKI Jakarta dalam mengambil kebijakan.
"Karena sudah 10 bulan dunia usaha tertekan dan terpuruk, nyaris frustrasi," sebutnya.
Ia menyebut jika kebijakan ini kembali berlaku, maka berpotensi akan menaikkan terjadinya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan semakin banyaknya UMKM akan tumbang atau tutup, serta menambah beban sosial bagi pemerintah.
Kebijakan ini menurutnya juga akan berdampak terhadap perbaikan pertumbuhan ekonomi Jakarta maupun nasional karena ekonomi Jakarta menyumbang 17% PDB Nasional.
"Pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal IV-2020 juga berpotensi akan tetap minus setelah kuartal II tumbuh negatif, minus 8,23%, serta di kuartal III-2020 juga masih terkontraksi 3,82%. Di sisi lain kami pelaku usaha memahami bahwa tujuan Pemprov sangat mulia untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga," jelas Sarman.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat menggulirkan wacana rem darurat. Ia berbicara soal kemungkinan menarik 'rem darurat'.
Namun, keputusannya bukan pada akhir tahun ini. Melainkan bakal memantau kondisi terbaru hingga awal Januari mendatang.
"Menyikapi peningkatan ini kami akan terus mengambil beberapa kebijakan. Kita akan lihat nanti dalam beberapa hari ke depan, setelah tanggal 3 Januari 2021 apakah dimungkinkan nanti Pak Gubernur (Anies Baswedan), apakah adaemergency brakeatau yang lain nanti kami akan lihat sesuai dengan fakta dan data memang ini sangat dinamis sekali terkait fakta dan data," kata Riza Patria di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (27/12/2020).
[Gambas:Video CNBC]