Internasional

Ngaku Juara Dunia Vaksinasi Covid, Israel Malah Lockdown!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 December 2020 11:10
Garbage burns as ultra-Orthodox Jews protest against the restrictions on gatherings for public prayers despite a new nationwide lockdown order aimed at curbing a raging coronavirus outbreak in Bnei Brak, Israel, Sunday, Sept. 20, 2020. In the ultra-Orthodox town of Bnei Brak near Israel's commercial hub of Tel Aviv, over 100 activists took to the streets and burned garbage to protest restrictions on gatherings for public prayers. (AP Photo/Ariel Schalit)
Foto: AP/Ariel Schalit

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel mulai memberlakukan aturan penguncian (lockdown) ketiga setelah melonjaknya kasus positif Covid-19. Padahal sebelumnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu optimis upaya vaksinasi akan memulihkan tingkat normalitas dalam beberapa minggu ke depan.

Lockdown yang dilakukan mulai Minggu (27/12/2020) pukul 5 sore waktu setempat memaksa masyarakat Israel untuk beraktivitas dalam jarak 1.000 meter atau 1 km dari rumah mereka. Kecuali untuk berbelanja bahan makanan, mencari perawatan medis, menghadiri proses hukum, atau berolahraga.

Perbedaan utama dalam lockdown ketiga ini adalah para siswa tetap dapat masuk sekolah. Alih-alih menutup total, Israel tetap membuka sekolah tetapi dengan beberapa batasan, dengan sebagian besar anak menggabungkan sekolah secara daring.

Di sisi lain, Direktur Kementerian Kesehatan Hezi Levi mengatakan Pemerintah Israel terus maju melakukan kampanye vaksinasi, yang pada Minggu malam telah memberikan 360.000 orang suntikan pertama dari dua dosis vaksin yang dibutuhkan.

"Kebanggaan nasional: Israel adalah juara dunia dalam vaksinasi!" cuit Netanyahu pada Minggu pagi, menunjukkan grafik yang menunjukkan negara Yahudi tersebut memiliki vaksinasi per kapita tertinggi.

Berbicara pada Sabtu malam, Netanyahu mengatakan Israel berharap untuk memvaksinasi seperempat populasinya, atau sekitar 2,25 juta orang, dalam waktu satu bulan. Target vaksinasi Israel "sangat besar (sama dengan) rekor dunia", kata Netanyahu, sebagaimana dilaporkan AFP.

Sementara, menurut Arnon Afek, direktur jenderal rumah sakit Sheba dekat Tel Aviv, kampanye itu tidak hanya dapat mempercepat keluarnya Israel dari pandemi, tetapi juga menyelamatkan nyawa.

"Kami yakin kami bisa menjadi negara pertama di dunia yang mencapai kekebalan kawanan," kata Afek, yang juga mantan direktur jenderal kementerian kesehatan Israel.

"Tetapi bahkan setelah kami berhasil memvaksinasi semua orang yang berusia di atas 60 tahun, yang mayoritas kasusnya parah dan mematikan, kami akan melihat kelegaan yang luar biasa mengenai sistem perawatan kesehatan kami."

Israel tercatat memiliki lebih dari 400.000 kasus positif virus corona baru, termasuk lebih dari 3.200 kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Kesehatan Warga, Israel Lockdown Meski Ekonomi Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular