
Demi Kesehatan Warga, Israel Lockdown Meski Ekonomi Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel bakal melakukan lockdown (penguncian) secara nasional untuk menekan kenaikan penyebaran corona (Covid-19). Hal ini berlaku selama musim liburan Yahudi, dimulai sejak Jumat (18/9/2020) mendatang.
Semua warga masih bisa beraktivitas dalam radius 500 meter dari rumah mereka. Namun perjalanan ke tempat kerja hanya diizinkan secara terbatas.
Sekolah dan mal ditutup. Tapi supermarket dan apotek akan tetap buka. Sementara sektor publik hanya boleh beroperasi sedikit. Sementara pertemuan di dalam ruangan juga dibatasai 10 orang sementara luar ruangan 20 orang.
"Saya tahu langkah ini akan menimbulkan harga yang berat bagi kita semua," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam siaran televisi, Minggu (13/9/2020).
"Ini bukan jenis liburan yang biasa kami lakukan. Dan, kami pasti tidak akan bisa merayakannya dengan keluarga besar."
Penguncian dipastikan Kementerian Keuangan akan merugikan ekonomi. Israel bahkan dipastikan masuk ke jurang resesi setelah mengalami resesi teknikal.
Ekonomi diperkirakan kembali negatif di kuartal III tahun ini. Sebelumnya secara basis tahunan (YoY), di kuartal II 2020, ekonomi Israel -7,8% meski kuartal I 2020 masih positif.
Sementara dalam basis kuartalan (QtQ), Israel mencatat aktivitas ekonomi di kuartal II ini -8,1%. Sedangkan pada kuartal I 2020 lalu, ekonomi -1,7%.
Menteri keuangan sudah diinstruksikan untuk membuat paket ekonomi baru. Terutama guna membantu bisnis yang dirugikan karena penguncian.
Netanyahu sebenarnya telah menghadapi kritik keras karena penangannya atas krisis yang disebabkan corona. Sebelumnya negara ini juga melakukan lockdown di April saat virus pertama kali ditemukan dan membuka penguncian saat kasus turun.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngaku Juara Dunia Vaksinasi Covid, Israel Malah Lockdown!