Stres Hadapi Covid-19? Ini Cara Mengatasinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 ternyata membawa pengaruh pada kesehatan mental, baik cemas, serangan panik (panic attack), psikosomatis, perubahan pola makan dan tidur, sulit konsentrasi juga stres.
Psikolog klinis, Rena Masri menuturkan, jika stres dan aneka dampak jangka pendek tidak bisa dikelola, maka bisa timbul dampak jangka panjang seperti post traumatic stress disorder (PTSD) dan obsessive compulsive disorder (OCD).
"PTSD, misal, ada anggota keluarga meninggal, lebih dari satu kemudian timbul trauma, dibiarkan dan jadi berkepanjangan. Lalu mau keluar rumah cemas duluan, apa-apa disemprot, terus merasa takut kalau tidak dipulihkan bisa depresi. OCD, ke mana-mana cuci tangan tapi berlebihan. Sudah cuci tangan tapi merasa kurang akibat ada rasa cemas dan takut yang tidak dikelola," kata Rena, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (24/12/2020).
Sebelum jadi gangguan mental, sebaiknya kenali lebih dini stres akibat pandemi. Pasalnya, tak banyak orang menyadari bahwa dirinya sedang dilanda stres. Rena menyebutkan beberapa ciri stres akibat pandemi seperti berikut.
- Overthinking, memikirkan segala sesuatu berlebihan juga cemas.
- Emosional, menjadi sensitif misal membaca berita tentang Covid-19, memicu kesedihan, bahkan sampai menangis.
- Gangguan kesehatan fisik seperti sakit kepala, rasa lelah berkepanjangan meski tidak melakukan aktivitas berat, lebih banyak berkeringat.
- Perubahan pola makan dan pola tidur.
- Menghindari sosialisasi, biasanya tekanan (stressor) berkepanjangan bisa mempengaruhi kepercayaan diri.