
Sedih! Jelang Natal, DKI Malah Cetak Rekor Kasus Aktif Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - DKI Jakarta kembali mencatatkan rekor kasus aktif tertinggi pada Rabu, 23 Desember 2020 yakni sejumlah 13.660 orang. Angka ini lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada Senin, 12 Oktober 2020 sebelumnya yang mencapai 13.485 orang.
Angka rektor aktif tertinggi baru ini berdasarkan laporan media harian Covid-19 tanggal 23 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Dari laporan tersebut tercatat jumlah kasus kumulatif sebanyak 16.7842 kasus.
Jika dikurangi dengan total kesembuhan sebanyak 151.066 kasus, dan dikurangi total kematian sebanyak 3.116, maka jumlah kasus aktif per hari kemarin sebanyak 13.660 orang.
Meningkatnya jumlah kasus aktif ini perlu antisipasi, pasalnya rumah sakit (RS) yang menampung pasien Covid-19 di DKI Jakarta sudah hampir penuh.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan bed occupancy rate (BOR) alias tingkat keterisian tempat tidur rawat inap di 98 RS rujukan pasien Covid-19 mencapai 85%. Pemprov akan mempersiapkan tambahan ruang ICU di RS guna mengantisipasi lonjakan kasus pasien COVID-19.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tambahan ruang akan terus ditingkatkan. Pemprov DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Kami juga sudah koordinasi, pemerintah pusat juga diminta setiap provinsi, setiap kabupaten di Indonesia sebagaimana permintaan satgas pusat dan kami juga dari Pemprov terus mengupayakan semaksimal mungkin meningkatkan," ungkapnya di
di Balai Kota DKI Jakarta, seperti dikutip dari detikcom Senin (21/12/2020).
Ariza, sapaan akrabnya memaparkan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan fasilitas laboratorium dan ruang isolasi untuk pasien tanpa gejala. Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menyediakan hotel dan wisma untuk sarana isolasi pasien yang terpapar virus Corona.
"Kedua yang ditingkatkan fasilitas, rumah sakit dan laboratorium-laboratoriumnya, ICU, dan ruang isolasi bahkan juga buat orang tanpa gejala (OTG). Ada dari Kemenparekraf hotel, kami juga menyediakan wisma, gor juga apabila diperlukan ya kami siapkan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Widyastuti memaparkan persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) ataupun ruang ICU di 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta terjadi peningkatan selama sebulan terakhir. Data per 20 Desember, dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah ditempati sebanyak 5.691 yang kapasitasnya sudah mencapai 85%.
"Melalui Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU. Kami menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di RS Rujukan COVID-19 Jakarta, khususnya RSUD. Peningkatan kapasitas fasilitas ini pula diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan," kata Widyastuti.
Sedangkan rata-rata positivity rate harian per bulan di DKI Jakarta tercatat stabil di angka 9% selama 3 bulan terakhir, yaitu 9,6% di Oktober, 9,1% di November, dan 9,6% pada Desember.
"Jika kita melihat indikator dari BNPB, terjadi transisi risiko dari yang tadinya sedang menjadi tinggi, di mana skor kita pada minggu sebelumnya sebesar 1,8975 menjadi 1,8025 pada minggu ini, yang diakibatkan dari kenaikan kasus positif dan kasus positif yang dirawat di rumah sakit," ungkapnya. (*)
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona