Pelabuhan Tanjung Priok Vs Patimban, Pengusaha Pilih Mana?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
22 December 2020 15:53
Pelabuhan Internasional Patimban Subang Jawa Barat. (Dok. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub)
Foto: Pelabuhan Internasional Patimban Subang Jawa Barat. (Dok. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat sudah resmi beroperasi pada minggu 20 Desember 2020 lalu. Kehadiran pelabuhan yang berlokasi di utara pulau Jawa itu membuat pengusaha lebih optimistis dalam melakukan kegiatan usahanya, terutama dalam kegiatan ekspor dan impor.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengungkapkan bahwa pengusaha Jawa Barat kemungkinan besar bakal mengutamakan pengiriman barang dari Pelabuhan Patimban daripada ke Priok, utamanya pelaku usaha yang berada di kawasan industri seperti Karawang dan Cikampek.

"Dari GPEI Jawa Barat sudah merencanakan lewat Patimban, seperti di Bandung Raya, Karawang Cikampek kan lebih dekat. Kalau dari Priok kan cukup jauh," kata Benny kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/12).

Hal itu terbukti kala hari pertama pembukaan, ada 140 unit kendaraan dari berbagai merek yaitu Toyota, Daihatsu, Suzuki ke Brunei Darussalam. Benny yakin fasilitas yang ada di Patimban mampu untuk mengirim kapasitas barang dengan berat lebih besar.

"Lebih memperbanyak kemungkinan barang yang keluar dari Indonesia. Karena kan size-nya sama dengan Tanjung Priok baru yang baru bisa bawa 8 ribu kontainer mendarat, draft-nya dalam. Biasanya 3 sampai 4 ribu. Misalnya dibawa ke Singapura nanti dinaikkan lagi ke kapal yang lebih besar, jadi muat banyak langsung direct ke Eropa atau Amerika. Sekarang ada tambahan Patimban," sebutnya.

Benny merasa optimistis dengan kehadiran pelabuhan tersebut. Utamanya dalam menekan biaya distribusi dari pabrik ke pelabuhan. Selama ini, mengirim barang ke Pelabuhan Tanjung Priok membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain jarak, industri juga menghadapi waktu tempuh panjang akibat kemacetan.

"Harapannya service lebih baik dalam hal kecepatan akses informasi, kedatangan kapal penumpukan, biaya-biaya pelabuhan lebih kompetitif, kan dia harus bersaing dengan Tanjung Priok. Artinya persaingan sehat," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Profil M Lutfi, Mendag Baru yang Langganan Masuk Kabinet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular