Sedih, RI Masih Resesi Sampai Akhir Tahun Ini...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 December 2020 12:53
Golden Truly, Gunung Sahari yang tutup
Foto: Golden Truly, Gunung Sahari yang tutup (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Kinerja penerimaan pajak menggambarkan ekonomi Tanah Air hingga November 2020 masih so-so saja, belum ada perbaikan signifikan. Oleh karena itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 masih di teritori negatif.

"Mengenai outlook kita, untuk kuartal IV-2020 adalah -0,9% hingga -2,9%. Konsumsi mungkin masih di posisi kontraksi antara -3,6% hingga -2,6%. Kami memperkirakan untuk keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi ada di -1,7% hingga -2,2%," ungkap Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah mengalami kontraksi pada kuartal II dan kuartal III, masing-masing 5,32% dan 3,49%. Jika kuartal IV negatif lagi, maka Indonesia masih terjebak di 'lumpur' resesi, belum bisa mentas.

Namun kemungkinan besar ekonomi Indonesia akan bangkit pada 2021. Pemerintah memperkirakan ekonomi bakal tumbuh di kisaran 5%, sementara proyeksi Bank Indonesia (BI) berada di 4,8-5,8%.

"Ada tiga alasan yang mendukung optimisme ini. Pertama, sumber pertumbuhan ekonomi 2021 akan semakin baik. Kinerja ekspor tahun depan depan semakin baik, ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi global yang kami perkirakan 5%.

"Kedua, adanya vaksinasi. Vaksinasi itu akan berlangsung meski secara bertahap dan memungkinkan mobilitas manusia semakin meningkat dan mobilitas ekonomi semakin baik. Vaksinasi ini istilah kami prasyarat mendukung pemulihan ekonomi.

"Ketiga, sinergi kebijakan sangat erat antara pemerintah, BI, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), perbankan, dan dunia usaha. Stimulus fiskal terus berlanjut, dan BI akan melanjutkan stimulus moneter," papar Perry Warjiyo, Gubernur BI.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular