Sedih, RI Masih Resesi Sampai Akhir Tahun Ini...

Jakarta, CNBC Indonesia - Sampai November, pemulihan ekonomi Indonesia sepertinya berada di jalur yang benar. Namun lajunya relatif lambat, sehingga kontraksi (pertumbuhan negatif) sepertinya masih aja terjadi pada kuartal IV-2020.
Salah satu tanda geliat aktivitas ekonomi adalah penerimaan pajak. Sebab, pajak dibayarkan jika dunia usaha dan rumah tangga membukukan peningkatan pendapatan (Pajak Penghasilan/PPh) atau terjadi transaksi (Pajak Pertambahan Nilai/PPN).
Pada Januari-November 2020, Kementerian Keuangan melaporkan total penerimaan perpajakan adalah Rp 1.108,8. Turun 15,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan performa Januari-Oktober 2020, ada perbaikan karena saat itu penerimaan perpajakan tumbuh negatif 15,58%. Namun perbaikan itu relatif landai saja.
Sedikit lebih dalam, penerimaan PPh non-migas pada Januari-November tercatat Rp 492,57 triliun atau 20,01% di bawah pencapaian Januari-November 2019. Memburuk dibandingkan Januari-Oktober yang -19,03%.
Sementara setoran PPN (dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah/PPnBM) pada Januari-November 2020 adalah Rp 378,77 triliun, turun 14,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kali ini ada perbaikan, karena pada Januari-Oktober 2020 penerimaan PPN dan PPnBM tumbuh -15,21%.