Dukung Vokasi, Kemendikbud Berikan Apresiasi ke 42 Perusahaan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 December 2020 17:20
Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri alam acara Vocational Outlook 2020. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri alam acara Vocational Outlook 2020. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebanyak 42 perusahaan menerima apresiasi pendidikan vokasi pada industri dari Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas kontribusinya. Apresiasi ini diharapkan dapat menjadi dorongan pendidikan kejuruan menjadi lebih baik ke depannya.

"Direktorat Jenderal kami belum berusia setahun, maka dengan mengapresiasi dunia usaha dan industri ini menjadi langkah kami untuk semakin menguatkan kerjasama dan kolaborasi. Tahun ini baru 42 perusahaan yang dapat kami berikan pengharagaan, banyak sekali dunia usaha dan industri yang bisa berkontribusi positif pada kemajuan positif pada kemajuan vokasi di Indonesia," kata Direktur Mitras Dudi Kemendikbud, Ahmad Saufi di "Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri" dalam Indonesia Vocational Outlook 2020, Senin (21/12/2020).

Adapun 42 perusahaan yang mendapatkan apresiasi ini adalah PT Astra Honda Motor, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, PT Sumber ALfaria trijaya (Alfamart), PT PLN (Persero), PT United Tractor Tbk, PT Pos Indonesia (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk , PT Astra International Tbk (Auto 2000), PT Astra Daihatsu Motor.

Kemudian ada pula PT Ramayana Lestari Sentosa, Lembaga Penyiaran Publik TVRI, PT Matahari Putra Prima (Hypermart), BPJS Ketenagakerjaan, PT Kimia Farma Apotek (Persero), PT Bank Syariah Mandiri, BPJS Kesehatan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

Selain itu, ada pula PT Axioo Indonesia, PT Komatsu Indonesia, PT Samsung Electronic Indonesia, PT Suzuki Indomobil Sales, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Daikin Airconditioning Indonesia, PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Hartono Istana Teknologi (Polytron), PT INKA (persero)
Puspita Marta International Beauty School, Mustika Ratu, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Ungaran Sari Garmen Semarang, Elite Intenational Recruitement, dan PT Wahana Makmur Sejati (Honda). Kemudian PT Bumi Reja Abadi, PT Adikarya Sukses Abadi, PT Perwita Nusa Raya, PT NGK Busi Indonesia, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Sinar Mas Group, dan PT Len Industri (Persero).

Demi mendorong kontribusi industri pada pendidikan vokasi, pemerintah pun menyiapkan insentif Super Tax Deduction. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan super deduction tax dapat memacu industri untuk berperan aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia, sehingga tidak ada keluhan tenaga kerja yang ada tidak siap pakai. Momentum ini menurutnya juga menjadi tantangan bagi industri, dengan berkontribusi pada satu semester magang yang akan diakui menjadi bagian dari pendidikann kampus.

"Bayangkan jika semua unit termasuk industri bisa menciptakan special learning yang diakui sepenuhnya oleh universitas, dan akan pembiayaan dan berbagai macam opsi pembiayaan dengan program beasiswa bagi siswa dan pelatih," kata Nadiem.

Dengan adanya super tax deduction menurttnya tidak ada alasan bagi industri untuk tidak berpartisipasi dalam peningkatan pengembangan SDM. Bahkan jika universitas berkontribusi pada menciptakan prodi baru, dan merevitalisasi prodi yang sudah ada dan disesuaikan dengan kebutuhan industri ada pendanaan lain yakni competitive fund yang diberikan.

"Ini kesempatan emas untuk berpartisipasi langsung. Mohon jangan disia-siakan dan marilah kita mentransformasi relevansi dari pendidikan kita untuk menciptakan ekosistem yang jauh lebih fleksibel. Dimana perbatasan antara industri dan pendidikan mulai melunak menjadi ekosistem pendidik, dosen, siswa berkolaborasi untuk mencapai sdm unggul," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular