Lagi! Ini Perusahaan Terbaru China yang Masuk Blacklist Trump

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 December 2020 18:15
Bendera China dan Amerika Serikat (AS)
Foto: REUTERS/Carlos Barria/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski estafet kepemimpinan PresidenĀ Amerika Serikat (AS) sebentar lagi akan beralih dari Donald Trump kepada Joe Biden, namun sepertinya eskalasi denganĀ China masih berlanjut. Baru-baru ini, Gedung Putih dikabarkan akan menambah sejumlah perusahaan China ke daftar hitam.

Dilansir dari Reuters, seorang sumber mengatakan AS sedang bersiap untuk memasukkan perusahaan semikonduktor terkemuka Semiconductor Manufacturing International Corp (SIMC) dan juga lusinan perusahaan lainnya yang dianggap memiliki kontak erat dalam pengembangan militer China.

Menanggapi aksi itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan AS menggunakan semua kekuatan nasionalnya untuk menghancurkan perusahaan China.

"Jika laporan yang Anda sebutkan benar, itu akan menjadi contoh lain bagaimana AS menggunakan kekuatan nasionalnya untuk menindak perusahaan-perusahaan China Kami mendesak AS untuk menghentikan aktivitas salahnya yang menindak perusahaan asing," ujarnya dalam media briefing hari ini.



Sementara itu, perwakilan SMIC tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari hal itu.

Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS pada bulan September menempatkan perseroan itu pada daftar pembatasan ekspor terpisah. Hal ini menyebabkan saham perusahaan tersebut terjun bebas dan membuat Co-CEO Liang Mong Song minggu ini tiba-tiba mengundurkan diri.

SMIC telah terperangkap di tengah ketegangan yang memburuk antara AS dan China. Kedua negara adikuasa ini berseteru dalam masalah perdagangan hingga pandemi.

AS akhir-akhir ini aktif dalam memasukan perusahaan China ke dalam daftar hitam. Daftar hitam itu memuat perusahaan-perusahaan China yang diindikasikan bekerja untuk pengembangan kemampuan militer China.

Hal ini akan membuat perusahaan-perusahaan yang masuk di dalamnya terlarang bagi investasi AS ataupun mendapatkan suplai dari perusahaan Negeri Paman Sam lainnya. Sebelum SIMC, perusahaan teknologi Huawei dan perusahaan pengeboran minyak CNOOC juga dimasukkan ke dalam daftar terlarang itu.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Berlakukan Pembatasan Pada Diplomat AS, Apa Sebabnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular