Gak Cuma Migas, Pertamina Diminta Fokus ke Clean Energy

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
18 December 2020 16:03
Pengembangan EDT di Kawasan Pariwisata (Dok. Pertamina)
Foto: Pengembangan EDT di Kawasan Pariwisata (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meminta PT Pertamina (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas bumi, bertransformasi menjadi perusahaan berbasis energi bersih.

Menurutnya, ini juga sejalan dengan transformasi yang dilakukan perusahaan migas dunia yang berlomba-lomba beralih menjadi perusahaan berbasis energi bersih sebagai bentuk kontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

"Transformasi menjadi perusahaan energi yang tidak hanya berbasis energi fosil tapi juga energi bersih yang ramah lingkungan," tuturnya dalam acara Peresmian PLTS Rooftop 63 SPBU secara daring, Jumat, (18/12/2020).

Arifin mengatakan, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) merupakan salah satu aksi mitigasi iklim dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

Dia menyebut bahwa Indonesia sudah memiliki komitmen dalam menurunkan gas rumah kaca 29%. Indonesia memiliki sumber EBT yang melimpah, di mana energi surya menjadi yang terbesar. Ketersediaan energi surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dalam proses pembangunannya waktu yang dibutuhkan relatif singkat.

"Harga listriknya juga relatif murah. Untuk itu kami harapkan PLTS dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam target bauran energi nasional," ujarnya.

Demi mendorong pembangunan PLTSĀ Atap, sudah diterbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Arifin pun berharap agar Pertamina ke depan menjadi perusahaan energi yang berperan lebih aktif dan besar di dalam negeri. Dia menyebut Pertamina sudah mampu memanfaatkan energi panas bumi, biogas, biofuel, biodiesel, dan lainnya.

"Ini harus dikembangkan karena kita punya resources yang sangat memadai," ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut Arifin Pertamina perlu memikirkan untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan energi lainnya, sehingga bisa tumbuh bersama-sama.

"Pertamina perlu memikirkan untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan energi lainya di dalam negeri seperti PLN dan lainnya, sehingga kita bisa tumbuh bersama," tegasnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pembangunan PLTS di SPBU ini merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk terus mendorong peningkatan bauran energi.

"Sebagai bagian dari upaya percepatan transisi energi yang dimulai dari halaman rumah sendiri. Ini adalah langkah kecil kami untuk memulai giant step dalam transisi energi," kata Nicke dalam acara tersebut.

Pembangunan PLTS oleh Pertamina dilakukan di 63 SPBU COCO Pertamina yang tersebar di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebanyak 37 titik SPBU, Jawa Tengah sebanyak 11 titik SPBU, dan Jawa Timur sebanyak 15 titik SPBU. Dengan total 1.100 solar panel system (photovoltaic) yang ditempatkan di setiap atap SPBU tersebut, maka dapat menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Rugi Rp11,3 T dan Pemakluman Menteri ESDM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular