Internasional

Ngeri-ngeri Sedap, AS Janji Lebih Keras ke China di LCS

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 December 2020 11:28
In this photo provided by U.S. Navy,  an F/A-18E Super Hornet lands on the flight deck of the USS Ronald Reagan (CVN 76), as USS Nimitz (CVN 68) steams alongside in the South China Sea, Monday, July 6, 2020. China on Monday, July 6, accused the U.S. of flexing its military muscles in the South China Sea by conducting joint exercises with two U.S. aircraft carrier groups in the strategic waterway.(Mass Communication Specialist 2nd Class Samantha Jetzer/U.S. Navy via AP)
Foto: Sebuah F / A-18E Super Hornet mendarat di dek penerbangan USS Ronald Reagan (CVN 76), USS Nimitz (CVN 68) di Laut Cina Selatan, Senin (5/7/2020). (Mass Communication Specialist 2nd Class Samantha Jetzer/U.S. Navy via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer AS akan lebih keras menanggapi pelanggaran hukum internasional di Laut China Selatan (LCS). Hal ini tertuang dalam dokumen 'tujuan' Angkatan Laut AS, sebagaimana diberitakan AFP, Jumat (18/12/2020).

Dokumen Pentagon itu menyebut beberapa negara, terutama China dan Rusia, telah mengganggu keseimbangan di wilayah-wilayah utama dan berusaha merusak tatanan dunia yang ada. Aktivitas keduanya disebut makin agresif.

Namun China dianggap sebagai "ancaman strategis jangka panjang yang paling mendesak". Sehingga AS akan mengadopsi sikap-sikap yang lebih tegas dalam operasi sehari-hari di wilayah Asia Pasifik.

"Kapal-kapal AS akan 'menerima risiko taktis yang diperhitungkan' dan 'mengadopsi postur yang lebih tegas' dalam operasi sehari-hari kami," kata pernyataan itu.

Insiden sempat terjadi antara AS dan China di mana Beijing mendorong kapal perang AS dari Kepulauan Paracel yang disengketakan di LCS, Agustus lalu. Paracel diperebutkan China dengan sejumlah negara ASEAN.

Berdalih konsep 'sembilan garis putus-putus', China mengklaim 90% LCS. Ini membuat AS masuk dengan dalih kebebasan navigasi dan kepentingan sekutu.

Untuk mencegah ekspansi lebih jauh China, AS berencana makin memodernisasi perlengkapan militernya dengan kapal yang kecil dan gesit dan senjata yang bias diuji coba jarak jauh. China dalam laporan itu dikatakan telah menambah kekuatan tempurnya tiga kali lipat dalam dua dekade terakhir.

"Angkatan laut AS akan terlihat lebih (banyak) di Pasifik," tulis laporan itu lagi.

"(AL) akan mendeteksi dan mendokumentasikan tindakan saingan kami (China) yang melanggar hukum internasional, mencuri sumber daya, dan melanggar kedaulatan negara lain."

Sementara itu ketegangan AS-China sempat membuat sejumlah kekhawatiran akan adanya konfrontasi senjata dan perang. Meski ada pergantian kepresidenan di AS, dari Donald Trump ke Joe Biden di Januari 2021, sikap Paman Sam diprediksi tak akan melunak ke China.


(sef/sef) Next Article Awas Laut China Selatan Panas, China 'Serang' AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular