
Harga Mobil Bekas Rebound, Tapi Ternyata Susah Stoknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan penjual mobil bekas menyebut penjualan dan harga unit saat ini sudah hampir mendekati normal seperti sebelum pandemi. Bahkan, kesulitan saat ini tidak lagi dalam hal penjualan ke konsumen, namun mendapat unit yang akan dijual. Saat ini, stok unit kendaraan yang bakal ditransaksikan penjual mobil bekas kian menipis.
"Pekerjaan rumah mencari mobilnya, sulit untuk mencari mobil, kendalanya gitu. Bukan menjual mobilnya," kata Pemilik Nava Sukses Motor yang berada di Jl. Madrasah No. 23, Cilandak, Jakarta Selatan, Fahmi kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/12).
Ia menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Pertama adalah karena penjual mobil bekas Jakarta kerap kesulitan ketika menghadapi penjual mobil bekas daerah.
Di balai lelang, penjual mobkas daerah lebih berani dalam menyimpan harga. Bukan karena penjual mobkas Jakarta tidak punya modal lebih, melainkan penjual mobkas daerah bisa menjual unitnya lebih tinggi di daerahnya.
"Persaingan dengan showroom daerah baru kali ini ngalamin sengit banget. Kalau modal belum tentu banyakan pedagang daerah, tapi mereka lebih berani (pasang harga tinggi) dari kita dalam angka penawaran," jelas Fahmi.
Sementara faktor kedua terjadi akibat tersendatnya penjualan mobil baru. Nyatanya, penjualan mobil baru sangat berdampak pada bisnis mobkas, karena pedagang mobkas menantikan mobil second dari unit yang dilepas masyarakat. Sebagian masyarakat memang membeli mobil baru bukan karena kebutuhan, melainkan ingin mengganti mobil saja.
"Karena mobil baru kan penjualannya stuck. Jadi stok mobil ngaruh, ibarat orang yang ganti mobil dikit berarti stok mobil pengganti juga kan dikit. Kan orang kadang-kadang jual mobil buat ganti mobil. Apalagi untuk beli mobil baru banyak yang indent, dapat info stok mereka nggak dibikin banyak kaya tahun-tahun dulu," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Mobil Bekas Mulai Rebound, Ini Buktinya