Mobkas Rebound

Rebound! Yang Punya Stok Mobil Bekas, Bisa Lepas Sekarang

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 December 2020 12:18
Penjualan Mobil Bekasi di WTC Mangga Dua (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penjualan Mobil Bekasi di WTC Mangga Dua (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun, mobil bekas justru kian diminati, penjualan dan harganya sudah mulai beranjak naik. Titik balik meningkatnya penjualan terjadi sejak bulan November lalu, tidak lama setelah pemerintah resmi batal memberikan relaksasi pajak mobil baru sebesar 0%. Sebelum momen itu, banyak calon konsumen yang lebih memilih untuk menunggu sambil menahan pembelian.

"November-Desember jadi titik balik, penjualan sudah bagus. Jualan dibanding dengan kondisi normal sudah sekitar 90%," kata Pemilik Nava Sukses Motor yang berada di Jl. Madrasah No. 23, Cilandak, Jakarta Selatan, Fahmi kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/12).

Menanjaknya tren penjualan mobil bekas tidak lepas dari kebutuhan masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitasnya, namun ada kekhawatiran menggunakan kendaraan umum. Di sisi lain, daya beli masyarakat juga cukup terganggu akibat pandemi yang berkepanjangan. Alhasil, mobil bekas dengan harga yang kompetitif menjadi pilihan yang realistis.

Namun, harga yang harus dibayar konsumen untuk menebus mobil bekas tidak seperti awal pandemi, dimana kala itu harga mobil bekas ambruk, jauh dari normal. Saat ini harganya kembali menanjak.

Fahmi menyebut beberapa mobil yang kerap menjadi incaran dan bagaimana kenaikannya. Sebagian masyarakat ada yang menyukai city car, namun tidak sedikit juga yang mengincar MPV.

"Calya, Sigra tahun 2017-2018 rata-rata di bawah Rp 100 juta, sekitar Rp 90-95 juta mirip-mirip keduanya. Agya-Ayla di kisaran Rp 80 jutaan, namun tahun-tahun tua Rp 70 juta. Honda Brio masih di atas Rp. 100 juta, kayak Brio 2016 paling Rp 105-110 juta. Harga baru lebih mahal Brio, waktu awal pandemi turun jadi sekitar Rp 95 juta, sekarang naik lagi," jelasnya.

Hal yang sama terjadi pada kendaraan 'sejuta umat' Toyota Avanza maupun Daihatsu Xenia. Pada masa awal pandemi, harganya sempat jatuh mendekati angka Rp 100 juta, namun kini sudah kembali naik.

"Avanza-Xenia tetap ramai, selalu itu mah abadi ada peminat. Keluarga rata-rata mereka pilihan pertama, di pikiran Avanza-Xenia, dulu kan Kijang. Harganya tahun 2016 tipe G paling mahal sekarang Rp 125 juta, dulu awal-awal sempat Rp 110 juta," jelas Fahmi.

Hal yang sama pun disampaikan oleh  Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih. Pengelola pusat mobil bekas ini mengklaim sudah ada kenaikan harga mobil bekas pasca batalnya insentif pajak dan faktor stok.

"Mulai rebound karena pasokan mobil seken nya kurang. Rata-rata naik Rp 5-10jt per mobil yang harga di bawah Rp 100 juta," kata Herjanto.

Stok Susah di Jakarta

Kalangan penjual mobil bekas menyebut penjualan dan harga unit saat ini sudah hampir mendekati normal seperti sebelum pandemi. Bahkan, kesulitan saat ini tidak lagi dalam hal penjualan ke konsumen, namun mendapat unit yang akan dijual. Saat ini, stok unit kendaraan yang bakal ditransaksikan penjual mobil bekas kian menipis.

"Pekerjaan rumah mencari mobilnya, sulit untuk mencari mobil, kendalanya gitu. Bukan menjual mobilnya," kata Fahmi.

Ia menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Pertama adalah karena penjual mobil bekas Jakarta kerap kesulitan ketika menghadapi penjual mobil bekas daerah.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Mobil Bekas Mulai Rebound, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular