Luhut Beri Instruksi ke Anies Soal Corona, DKI Sudah Gawat?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 December 2020 13:54
Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Memangnya saat ini separah apa kondisi Covid-19 di Ibu Kota? Mengacu pada data Satgas Covid-19, sampai saat ini sudah ada 154.065 orang di Jakarta yang teridentifikasi mengidap Covid-19 secara kumulatif. Ibu kota menyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Tanah Air. Kontribusinya mencapai hampir 25% dari total kasus kumulatif nasional.

Dari 154.065 orang yang terjangkit Covid-19, sebanyak 3.120 orang (2%) sedang dirawat, 138.988 orang (90,2%) sembuh, 8.994 orang (5,8%) menjalani isolasi mandiri dan 2.963 orang (1,9%) meninggal dunia. Total kasus kematian di DKI Jakarta menyumbang 15,6% dari total kasus kematian nasional.

Kasus aktif di DKI Jakarta tembus angka 12.114 orang dan memberikan sumbangsih terhadap hampir 13% dari total kasus aktif nasional. Sebanyak 5.967 orang (47%) penderita kasus Covid-19 aktif di ibu kota melaporkan adanya tanda-tanda gejala. 

Untuk kasus orang tanpa gejala (OTG) di Jakarta jumlahnya mencapai 3.776 orang atau setara dengan 31,2%. Sisanya sebanyak 21,8% atau 2.641 orang belum diketahui apakah masuk kategori bergejala atau tanpa gejala.

Tren pertambahan kasus dan angka kematian harian di DKI Jakarta terus meningkat sejak 5 November lalu. Namun memasuki bulan Desember trennya menurun. Fluktuasi jumlah tes yang dilakukan jelas berpengaruh terhadap angka pertambahan kasus infeksi harian Covid-19 di ibu kota. 

Apabila melihat tingkat kasus positifnya di sepanjang bulan Desember berada di angka 16,5%-25,3%. Bulan lalu tingkat kasus positif juga bervariasi secara harian di kisaran 12,8%-37%. 

Melihat indikator lain yaitu tingkat reproduksi virus (Rt), per kemarin sudah berada di bawah 1. Angka Rt kurang dari 1 mengindikasikan bahwa potensi transmisi virus semakin menurun. Namun bukan berarti transmisinya tidak ada.

Transmisi virus akan tetap ada tetapi tidak setinggi saat nilai Rt lebih dari 1. Apabila nilai Rt sama dengan 1 maka setiap satu orang yang positif bisa menularkan Covid-19 ke satu orang lainnya. 

Berdasarkan data Bonza, angka Rt di DKI Jakarta cenderung fluktuatif. Per 13 Desember nilai Rt Jakarta berada di bawah 1 atau tepatnya di 0,94. Namun tidak serta merta bisa disebut aman. Angka Rt yang mendekati 1 mengindikasikan bahwa risiko penularan masih tinggi. Apalagi jika tes Covid-19 kembali digenjot di Jakarta. 

Dari data-data tersebut jelas bahwa Jakarta masih menjadi hotspot wabah Covid-19 di RI dan jauh dari kata sudah terbebas. Puncak kenaikan kasus pada pertengahan Oktober hanyalah semu belaka karena lebih diakibatkan oleh tren turunnya jumlah tes yang dilakukan.

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular