
Apa Kabar Proyek Kilang Jokowi Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kilang minyak, baik kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR) maupun ekspansi (Refinery Development Master Plan/ RDMP) telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional. Tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.109 tahun 2020.
Lalu bagaimana progress dari sejumlah proyek kilang bahan bakar minyak (BBM) yang dibangun PT Pertamina (Persero) di saat pandemi Covid-19 melanda?
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Refinery and Petrochemical Sub Holding Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, proyek kilang minyak Pertamina kini masih berjalan sesuai dengan target meski kini diterpa pandemi Covid-19.
Menurutnya, Pertamina pun akan berusaha mempercepat penyelesaian proyek kilang tersebut. "Kami berkomitmen untuk dapat melaksanakan langkah-langkah terobosan guna mempercepat penyelesaian proyek," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (14/12/2020).
Ignatius menyebut salah satu proyek kilang Pertamina yang kemajuannya paling signifikan adalah RDMP Balikpapan, termasuk di area Lawe-Lawe yang
saatini perkembangan pembangunan fisiknya telah mencapai 24,3% per 3 Desember 2020.
Beberapa milestone penting yang sudah terselesaikan pada tahun ini adalah Operational Acceptance untuk beberapa peralatan kilang seperti dan New Jetty Sulfur, lalu Material on Site and Erection Gas Turbine Generator, Material on Site Boiler Package, serta Material on Site Module Heat Recovery Steam Generator (HRSG) yang merupakan komponen penting sebagai penunjang kebutuhan power dan steam di kilang saat RDMP Balikpapan beroperasi.
Lebih lanjut dia mengatakan, sampai dengan akhir tahun ini juga akan ada milestone penting lainnya, di antaranya Mechanical Completion (MC) Workshop and Warehouse, MC Gedung Laboratorium, serta Mechanical Tank Installation RFCC Tank.
"Proyek RDMP Balikpapan fase 1 ini ditargetkan rampung pada 2023, sementara untuk fase 2 ditargetkan selesai pada 2025," ungkapnya.
Jika sudah rampung, lanjutnya, maka kilang Balikpapan akan mampu meningkatkan pengolahan minyak mentah dari sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph.
Halaman 2 >>