
Gegara Covid, Investasi Sektor Energi RI Drop 31% ke Rp 310 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 berdampak ke semua sektor, termasuk energi dan pertambangan. Akibat pandemi, investasi di sektor energi di Tanah Air tahun ini terpuruk, diperkirakan sampai akhir tahun ini turun 31% menjadi US$ 22 miliar-US$ 23 miliar atau sekitar Rp 310 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) dari tahun lalu yang mencapai US$ 31,9 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam sebuah Webinar pada Senin (14/12/2020).
Dia mengatakan, sampai dengan Oktober 2020, investasi sektor energi dan sumber daya mineral mencapai US$ 17,7 miliar.
"Covid-19 memukul berbagai sektor, termasuk sektor ESDM. Tahun 2019 investasi capai US$ 32 miliar, namun tahun ini kita rekap sampai Oktober baru US$ 18 miliar. Outlook di akhir tahun ini, investasi sektor ESDM hanya akan capai 70% dibanding 2019 atau hanya sekitar US$ 22-23 miliar," ungkapnya dalam diskusi yang diselenggarakan Tempo melalui kanal YouTube, Senin (14/12/2020).
Lebih rinci lagi, dia menyebutkan, realisasi investasi sampai Oktober tersebut antara lain berasal dari sub sektor EBTKE US$ 0,9 miliar, Mineral dan Batu Bara (Minerba) US$ 2,8 miliar, Listrik US$ 5,8 miliar, dan Minyak dan Gas Bumi (Migas) US$ 8,1 miliar.
Mulanya, imbuhnya, investasi pada tahun ini ditargetkan sebesar US$ 35,9 miliar, terdiri dari sub sektor Migas US$ 13,8 miliar, Listrik US$ 12 miliar, Minerba US$ 7,8 miliar dan EBTKE US$ 2,3 miliar.
"Kita semua pahami ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun hampir semua negara di dunia alami ini," tuturnya.
Kemudian, pada 2021 investasi sektor ESDM ditargetkan akan membaik dan naik ke angka US$ 37,2 miliar. Dengan rincian, sub sektor Migas US$ 18 miliar, Listrik US$ 9,9 miliar, Minerba US$ 6,4 miliar, dan EBTKE US$ 2,3 miliar.
Dia pun mengaku optimis investasi sektor energi pada tahun depan akan naik kembali.
"Investasi untuk tahun depan, kami cukup optimis bisa kembali rebound. Kami harapkan situasi ekonomi akan mulai full recovery, sehingga kita cukup optimis target investasi 2021 bisa capai US$ 37,2 miliar," tegasnya.
Ego menjelaskan, dalam rangka mencapai target pada 2021 tersebut, pemerintah akan terus melakukan perbaikan regulasi dan penyempurnaan. Selain itu, juga akan memberikan berbagai macam kemudahan dalam rangka menjaga iklim investasi, menjadi lebih kompetitif dan kondusif.
"Selanjutnya, arah kebijakan energi nasional kita sebelumnya energi sebagai sumber pendapatan, namun arah ke depannya yaitu energi sebagai penggerak pembangunan, sesuai arahan presiden," jelasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semester I 2021, Investasi Energi & Tambang RI Capai Rp 163 T
