Internasional

Dihantam Corona Berkali-kali, Jerman Perketat Aturan Lockdown

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 December 2020 08:07
A face mask was left behind on the square in front of the Old Opera in Frankfurt, Germany, early Sunday, Nov. 22, 2020. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: AP/Michael Probst

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dihantam gelombang virus corona (Covid-19) berkali-kali, Jerman bakal memberlakukan aturan penguncian (lockdown) yang lebih ketat. Kanselir Angela Merkel mengatakan Jerman bakal menutup sebagian besar toko dan mempersingkat musim belanja Natal mulai Rabu (16/12/2020) mendatang.

"Saya akan mengharapkan tindakan yang lebih ringan. Tetapi karena belanja Natal, jumlah kontak sosial telah meningkat pesat... Ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan," kata Merkel kepada wartawan, dikutip dari CNBC International.

Nantinya hanya toko-toko penting seperti supermarket, apotek, dan bank yang tetap buka mulai 16 Desember. Sementara salon rambut, salon kecantikan, dan salon tato harus ditutup.

Pemerintah juga akan mendukung perusahaan yang terkena dampak dengan total sekitar 11 miliar euro (Rp 187,5 triliun, asumsi Rp 17.048/euro) untuk sebulan. Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan bisnis yang terpaksa tutup dapat menerima hingga 90% dari biaya tetap, atau naik 500.000 euro (Rp 8,5 miliar) sebulan.

Sekolah juga akan ditutup, dan pemberi kerja diminta untuk menutup operasi atau menyuruh karyawan bekerja dari rumah. Penjualan kembang api juga akan dilarang menjelang Malam Tahun Baru.

Jerman kini sudah mengisolasi sebagian sektor selama enam minggu, dengan bar dan restoran ditutup, sementara toko dan sekolah tetap buka. Bahkan beberapa negara bagian memberlakukan tindakan yang lebih keras saat paparan infeksi Covid-19 meninggi.

Pertemuan pribadi akan dibatasi tidak lebih dari lima orang dari dua rumah tangga. Untuk liburan natal, aturannya akan sedikit dilonggarkan agar keluarga bisa merayakan bersama.

Di sisi lain, Merkel dan perdana menteri Bavaria Markus Soeder mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah ekonomi dapat dibuka kembali setelah 10 Januari. Sebab infeksi harian baru dan kematian mencapai rekor dalam beberapa hari terakhir, dan lebih banyak politisi telah membunyikan alarm.

Menurut data Worldometers per Senin (14/12/2020), Jerman tercatat memiliki 1.338.483 kasus positif, bertambah 17.891 dalam sehari, dengan 22.406 kasus kematian dan 967.900 pasien berhasil sembuh.


(sef/sef) Next Article Bukan Lockdown, Ini Jurus Merkel Perangi Covid-19 di Jerman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular