
Beda Reaksi AS & RI Lawan Penolakan Vaksin Kilat Anti-Corona

Dari perempuan AS yang kurang tertarik divaksin (dalam polling Reuters/Ipsos), 60% di antaranya menyatakan bahwa mereka "cemas mendapat vaksin baru yang mendapat izin begitu cepat." Mereka meyakini risikonya masih lebih besar ketimbang manfaatnya. Sekitar 38% lain menyatakan tidak tertarik divaksin karena tidak percaya dengan sepak terjang Pfizer.
Secara keseluruhan, 61% warga AS pada Desember siap menerima vaksin, atau turun 4 poin jika dibandingkan dengan survei pada Mei. Jumlah keluarga yang mengizikan anaknya divaksin juga turun menjadi 53% dari responden, padahal angka pada Mei mencapai 62%.
Di Indonesia, tingkat penerimaan vaksin juga kurang lebih sama, sebagaimana terlihat dari survei Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang penerimaan vaksin Covid-19.
Survei yang bertujuan untuk memahami pandangan, persepsi, dan perhatian masyarakat soal vaksinasi Covid-19 itu melibatkan 115.000 orang, dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota atau 99% dari seluruh kabupaten/kota pada September.
Hasil survei menunjukkan bahwa tiga perempat responden menyatakan telah mendengar tentang vaksin Covid-19, dan dua pertiga atau 64% responden menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19.
![]() |
Namun tingkat penerimaannya berbeda-beda di setiap provinsi, dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, agama, dan status pendidikan. Papua menjadi daerah dengan penerimaan terhadap vaksinasi tertinggi dengan angka 75%, disusul beberapa provinsi di Jawa dan Kalimantan.
Daerah dengan penerimaan vaksinasi terendah berada di Aceh dengan tingkat penerimaan 46%. Selain itu, provinsi di Pulau Sumatera, Sulawesi, dan Maluku menjadi daerah dengan penerimaan rendah.
Hasil survei juga menunjukkan adanya kelompok yang ragu dan menolak. Dari 7% responden yang menolak, mereka menyebutkan faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai faktor pertimbangan mereka.
Indonesia saat ini menduduki peringkat 17 dunia, untuk negara dengan jumlah korban jiwa akibat pandemi terbanyak. Total korban tewas mencapai 18.819 orang, dari 617.820 kasus temuan pasien Covid-19 (di posisi 19 terbanyak dunia).
Jika Covid-19 terus menyebar tanpa obat dan vaksin yang efektif, maka pemulihan ekonomi pun tertunda. Berbeda dari AS yang mengancam pecat pejabat FDA jika tak mengizinkan vaksin, Indonesia memilih mengenakan denda Rp 5 juta bagi mereka yang menolak divaksin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)[Gambas:Video CNBC]