Internasional

Angela Merkel Minta Maaf & Memohon ke Warga Jerman, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 December 2020 10:23
German Chancellor Angela Merkel gestures as she holds the annual summer news conference in Berlin, Germany, July 20, 2018. REUTERS/Fabrizio Bensch
Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanselir Jerman Angela Merkel menunjukkan sisi lainnya sebagai seorang pemimpin.

Pasalnya dalam pidatonya di parlemen Bundestag, kanselir perempuan pertama Jerman itu tidak dapat mengungkapkan kesedihannya kala ia mengetahui hampir 590 orang meninggal dunia karena Covid-19 di Negeri Panser.

Dilansir dari media Jerman, Welt, Merkel mengungkapkan hal itu seraya meminta maaf kepada masyarakat Jerman atas apa yang melanda negeri itu karena pandemi Covid-19.

"Saya minta maaf, saya sangat sangat meminta maaf dari lubuk hati saya yang terdalam. Namun jika harga yang kita bayarkan adalah 590 nyawa per harinya, saya rasa hal ini tidak bisa diterima," kata Merkel Rabu lalu, dikutip Jumat (11/12/2020).

Selain itu ia bersungut-sungut meminta masyarakat Jerman untuk mematuhi protokol yang akan diterapkan mendekati libur natal dan tahun baru.

"Ketika seluruh ilmuwan bicara bahwa kita harus mengurangi kotak erat seminggu sebelum kita bertemu kakek nenek dan orang-orang yang lebih tua saat natal, lalu mungkin saatnya kita berpikir lagi bahwa kita tidak mendapatkan cara untuk memulai libur sekolah, bagaimana kita dapat melihat kembali bahwa kejadian yang terjadi seabad sekali ini jika kita tidak mendapatkan solusi untuk tiga hari ini?" ucap Merkel dengan nada memohon.

Penambahan kasus yang terjadi di Jerman terus meningkat akhir-akhir ini dengan 25 ribu kasus sehari. Itu menjadikan total kasus positif di negeri itu mencapai 1,25 juta orang dengan 20 ribu lebih kematian.

Namun dunia masih sangat mempercayai Jerman dalam penanganan pandemi. Karena angka testing yang sangat tinggi, mencapai 364 tes per 1000 populasi, mengutip dari situs Ourworldindata.

Sementara itu di Indonesia angka kasus positif Covid mencapai 593 ribu kasus dengan 18 ribu kematian. Dibandingkan dengan Jerman, angka tes di Indonesia masih relatif kecil dengan perolehan 14,3 tes per 1000 populasi.


(sef/sef) Next Article Duh, Angela Merkel Perpanjang 'PSBB' Jerman Hingga Maret 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular