Internasional

Jreng! Putra Biden Diinvestigasi Pengadilan AS, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 December 2020 07:31
President-elect Joe Biden, his wife Jill Biden, son Hunter Biden and members of the Biden family, stand on stage Saturday, Nov. 7, 2020, in Wilmington, Del. (AP Photo/Andrew Harnik)
Foto: Presiden terpilih Joe Biden, istrinya Jill Biden, putra Hunter Biden dan anggota keluarga Biden, berdiri di atas panggung Sabtu, 7 November 2020, di Wilmington, Del. (AP / Andrew Harnik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Hunter Biden, dikabarkan sedang dalam penyelidikan federal mengenai pelanggaran pajak.

Dikutip dari AFP, Hunter mengatakan hal ini kepada awak media pada Rabu (9/12/2020) sebagai hal yang dianggap sebagai upaya Partai Republik menjatuhkan nama baiknya.

"Saya mengetahui kemarin untuk pertama kalinya bahwa Kantor Kejaksaan AS di Delaware menasihati penasihat hukum saya, juga kemarin, bahwa mereka sedang menyelidiki urusan perpajakan saya," kata Hunter Biden dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh tim transisi kepresidenan ayahnya.

"Saya menangani masalah ini dengan sangat serius, tetapi saya yakin bahwa tinjauan profesional dan obyektif atas masalah ini akan menunjukkan bahwa saya menangani urusan saya secara legal dan tepat, termasuk dengan keuntungan dari penasihat pajak profesional."

Biden, 50, adalah pengacara yang mendirikan firma konsultasi dan investasi, bekerja di ekuitas swasta, dan menjabat sebagai dewan direksi berbagai organisasi termasuk perusahaan kereta api nasional Amtrak.

Pengungkapan tentang penyelidikan tersebut tidak dirinci lebih jauh, tetapi mungkin menghidupkan kembali kemarahan Partai Republik tentang keluarga Biden, termasuk diantaranya urusan bisnis Hunter Biden dan dorongan anti-korupsi Joe Biden di Ukraina ketika ia menjadi wakil presiden AS.

Sementara itu tim transisi Biden mengatakan dalam pernyataan yang menyertakan pernyataan Hunter bahwa "Presiden terpilih Biden sangat bangga dengan putranya, yang telah berjuang melalui tantangan yang sulit, termasuk serangan pribadi yang kejam dalam beberapa bulan terakhir, hanya untuk tampil lebih kuat."

Investigasi itu diungkapkan hanya lima hari sebelum Electoral College diharapkan secara resmi memilih Joe Biden sebagai presiden berikutnya, setelah pemilu 3 November di mana ia mengalahkan Presiden Donald Trump.

Selama kampanye pemilihan ulangnya, Trump berulang kali melontarkan tuduhan bahwa Biden adalah keluarga yang "korup" dan "perusahaan kriminal".

Sejak 2019 Trump dan sekutu Partai Republiknya telah menyerang Hunter karena berurusan dengan Ukraina dan China, dan ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa laptop Hunter Biden diletakan di sebuah toko reparasi di Delaware dan konon laptop tersebut berisi data yang memberatkan. Namun sejauh ini tidak ada bukti valid muncul mengenai klaim itu.


(sef/sef) Next Article Skandal Guncang Gedung Putih AS, Seret Anak Biden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular